Dunia tengah menghadapi krisis yang berlapis. Kesenjangan pertumbuhan ekonomi, kerusakan lingkungan, konflik keamanan yang tak kunjung usai, pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi kualitas hidup, hingga ancaman penggunaan senjata nuklir. Di tengah situasi tersebut pidato Prabowo diharapkan memberikan arah optimisme dan semangat kerja sama lintas peradaban.
Prabowo membawa pesan penting tentang perlunya memperkuat PBB yang kini berusia 80 tahun. Reformasi menyeluruh menjadi keharusan, memperkuat peran Sekretaris Jenderal, memberdayakan Majelis Umum, dan membebaskan Dewan Keamanan dari dominasi hak veto.
Usulan penambahan anggota tetap Dewan Keamanan yang mewakili peradaban Islam, Hindu, Asia Afrika, negara berpenduduk besar, hingga kontributor utama misi perdamaian mencerminkan keberanian Indonesia mendorong tatanan dunia yang lebih adil.
Pidato ini juga menegaskan karakter kepemimpinan Prabowo yang intermestik, menyelesaikan persoalan dalam negeri sambil aktif mengelola isu isu global yang saling berkaitan. Inilah perbedaan gaya dengan era sebelumnya ketika Indonesia kerap absen di forum besar dunia. Prabowo meyakini suara Indonesia harus hadir karena masa depan rakyat tidak dapat dilepaskan dari dinamika internasional.
Diplomasi yang dijalankan Prabowo tidak hanya retorika tetapi ditopang oleh kekuatan nyata bangsa. Indonesia memiliki 280 juta penduduk dengan bonus demografi yang akan menjadi kekuatan produktif terbesar di dunia. Potensi sumber daya alam luar biasa, cadangan nikel, kobalt dan mineral strategis lain menjadikan Indonesia pusat industri baterai global.
Sebagai negara maritim dengan lebih dari 17 ribu pulau Indonesia berdiri di jalur silang Samudra Pasifik dan Hindia. Posisi ini menjadikan Indonesia kunci perdagangan internasional dan poros maritim dunia.
Dalam konteks pangan, Indonesia memiliki lahan subur dan laut yang luas sebagai lumbung protein global. Semua ini menunjukkan posibilitas bangsa yang besar, menjadi motor pertumbuhan ekonomi dunia sekaligus penopang stabilitas global.
Diplomasi Prabowo membawa data dan realitas ini ke panggung internasional. Indonesia tidak hanya berbicara visi, tetapi juga menawarkan solusi nyata. Prabowo memegang teguh politik bebas aktif, berteman dengan semua, menjaga kedaulatan, dan berpihak pada perdamaian.
Sudah berada di berbagai negara, Prabowo membawa Indonesia tampil sebagai sahabat yang dapat dipercaya. Kehadiran Prabowo di PBB menegaskan posisi Indonesia sebagai pemimpin Global South yang menyuarakan aspirasi negara negara berkembang dan memperjuangkan tatanan dunia yang lebih setara.
Diplomasi ini adalah jalan pengabdian. Dari desa desa di Nusantara hingga ruang sidang PBB suara Indonesia hadir untuk rakyatnya dan untuk umat manusia. Inilah kekuatan sejati seorang pemimpin, menghubungkan kepentingan domestik dengan misi global. Dengan memahami sejarah dan spirit founding fathers, ia menjadikan Indonesia sahabat bagi semua bangsa sekaligus poros perdamaian dunia.
Prof. Dr. Ali Mochtar Ngabalin, S. Ag., M.Si