Kendari – Kabengga.id ll Pemerintah Kota Kendari melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Amir Hasan membuka Focus Group Discussion (FGD) I Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Strategis Kota Lama Kendari, Kamis (18/9/2025). Kegiatan yang berlangsung di Ruang Samaturu, Balai Kota Kendari ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan terkait.
Dalam sambutannya, Sekda yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Penataan Ruang menegaskan bahwa penyusunan RDTR memiliki peran strategis dalam mendorong iklim investasi di Kota Kendari.
“RDTR adalah dokumen penting yang wajib dimiliki setiap daerah sebagai acuan pemanfaatan ruang. Dokumen ini juga menjadi syarat utama dalam sistem perizinan berbasis **Online Single Submission (OSS),” ujar Amir Hasan
Ia menjelaskan, Kota Kendari sejauh ini telah memiliki sejumlah dokumen RDTR kawasan strategis, di antaranya Kawasan Central Business District (CBD), Kawasan Industri dan Pendidikan, Terminal Baruga Puwatu, hingga Kawasan Puwatu. Tahun 2025 ini, pemerintah daerah memfokuskan penyusunan RDTR Kawasan Strategis Kota Lama Kendari, yang dikenal sebagai titik nol perkembangan kota.

RDTR Kawasan Kota Lama, lanjutnya, mencakup wilayah seluas 3.061 hektare, meliputi 17 kelurahan di Kecamatan Kendari dan Kendari Barat. Melalui FGD, ia berharap seluruh peserta dapat memberi masukan konstruktif sehingga dokumen yang dihasilkan benar-benar representatif serta mampu diimplementasikan dalam pembangunan kota ke depan.
Amir Hasan juga menyinggung dinamika historis kawasan tersebut. Kawasan Kota Lama pernah direncanakan untuk dikembangkan, namun terkendala berbagai faktor sehingga belum bisa diwujudkan. Meski begitu, ia optimistis dengan sinergi lintas sektor, perencanaan kali ini dapat berjalan lancar dan menjadi fondasi pembangunan kawasan secara berkelanjutan.
Tak hanya aspek teknis, Sekda turut menekankan pentingnya dukungan sosial dan spiritual masyarakat. Menurutnya, pembangunan akan lebih mudah terwujud jika dijalankan dengan harmonisasi, baik melalui forum diskusi maupun pendekatan budaya serta kearifan lokal.
“Dengan dukungan semua pihak, Insyaallah pembangunan di kawasan Kota Lama bisa berjalan lancar, berkesinambungan, dan memberi manfaat besar bagi masyarakat,” pungkasnya(redaksi).