Bombana – Insiden menghebohkan terjadi di Desa Kalaero, Kecamatan Lantari Jaya, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, ketika seorang kepala desa dilaporkan menganiaya warganya sendiri akibat komentar di media sosial Facebook.
Menurut laporan, kejadian bermula saat seorang warga desa berinisial FIB (22) menuliskan komentar yang dianggap kritis terhadap pelayanan publik di pemerintahan Desa Kalaero terkesan berbelit-belit dan juga kinerja kepala desa berinisial S (61). Komentar tersebut, yang diposting di sebuah grup Facebook lokal, memicu kemarahan kepala desa.
Tidak terima dengan komentar tersebut, Kepala Desa S memanggil korban untuk ke kantor desa guna dimintai klarifikasi, namun setibanya terjadilah dugaan tindak pidana penganiayaan dan pengrusakan hp milik korban. Kemudian, kejadian tersebut juga disaksikan oleh sebagian besar aparat desa dan juga anggota keluarga dari pihak korban.
Keterangan korban “HP dibanting dan dihancurkan kemudian ditendang dibagian perut dan ada anak saya yang berteriak histeris ketakutan melihat kejadian di Kantor Desa Kalaero” Ujar FIB kepada Kabengga.Id (1/8).
Lebih lanjut, “sebagai bukti, saya merekam semua kejadian mulai dari awal datang ke kantor desa hingga balik kerumah” tambahnya.
Kepala Desa S, yang sebelumnya dikenal memiliki hubungan baik dengan warganya, kini harus berurusan dengan pihak berwajib. Kasus ini tengah ditangani oleh Polsek Lantari Jaya dan telah di limpahkan ke Polres Bombana untuk ditindak lanjuti.
Sementara itu, warga desa merasa terkejut dan kecewa atas perilaku kepala desa yang dianggap tidak pantas. Mereka berharap ada tindakan tegas dari pihak berwajib agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Korban FIB, menyatakan bahwa dirinya hanya ingin mengungkapkan pendapatnya sebagai warga yang peduli dengan kemajuan desa. “Saya tidak pernah menyangka hal ini akan berakhir dengan kekerasan. Saya hanya ingin desa kita lebih baik,” katanya.
Kasus ini menjadi peringatan bagi semua pihak tentang pentingnya menjaga etika dan kedewasaan dalam berinteraksi di media sosial. Konflik yang berawal dari dunia maya seharusnya tidak berlanjut ke dunia nyata dengan cara yang merugikan semua pihak. (M)