Kabenggaid,MATARAM (12/7/25)-Wahyu Hidayat resmi terpilih sebagai Koordinator Pusat (Korpus) Keluarga Mahasiswa Teknik Indonesia (KMTI) periode 2025–2026. Menteri Advokasi Pergerakan Dan Propaganda Universitas Haluoleo (UHO) tersebut terpilih melalui forum Musyawarah Nasional (Munas) ke-3 KMTI yang digelar di Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat pada 7–13 Juli 2025.
Munas yang dihadiri dari beberapa perwakilan kampus dari berbagai daerah di Indonesia ini juga menjadi ruang penting untuk menentukan arah gerakan dan tujuan baru mahasiswa Teknik yang bernalar kritis serta berinovasi ke depan. Forum munas dipenuhi dengan dialektika tajam dan gagasan-gagasan utopis, yang menjadi semangat pembakar bagi kepengurusan baru.

Dalam konteks itu, narasi optimisme dinilai perlu digaungkan lebih keras, sebagai landasan dalam membangun kekuatan solidaritas mahasiswa Teknik yang lebih terarah dan membumi. Wahyu Hidayat mengatakan, mahasiswa Teknik sebagai kaum intelektual memiliki tanggung jawab moral untuk menghadirkan pembaharuan sesuai dengan kecanggihan teknologi perkembangan zaman dan membangkitkan semangat perjuangan kolektif.
“Ini bukan sekadar kemenangan personal atau instansi, melainkan kemenangan gagasan bersama: bahwa mahasiswa teknik harus tetap menjadi lokomotif yang selalu ber inovatif untuk perubahan bangsa,” kata Wahyu Hidayat saat memberikan Sepata Kata pertamanya sebagai korpus terpilih”

Jum, at, 11 Juli 2025 – 20.00 WITA
Sebagai korpus, Wahyu akan memimpin 5 Koordinator Komposisi Kepengurusan dan 9 Koordinator Wilayah, serta seluruh BEM yang tergabung dalam aliansi KMTI. Pemilihan Korpus dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku melalui mekanisme forum dalam Munas.
Langkah awal kepemimpinannya akan difokuskan Memperkuat Legitimasi KMTI sebagai representasi sah mahasiswa teknik seluruh indonesia
di mata publik, pemerintah dan masyarakat dalam menyerap aspirasi, dan pengabdian
disiplin ilmu keteknikan. Kemudian pada isu -isu prioritas yang mencuat dalam munas. Misalnya, perhatian terhadap situasi di yang di NTB, SULAWESI, tentang keadilan lingkungan, industrialisasi,dan penguatan posisi mahasiswa sebagai mitra kritis negara.
Dengan kepemimpinan baru ini, KMTI diharapkan mampu melahirkan arah sumber daya manusia KMTI yang tidak hanya tangguh secara moral namun juga cerdas secara intelektual disiplin ilmu keteknikan kemudian gerakan yang lebih solid, inklusif, dan responsif. Salah satu semangat utama yang akan diusung dalam periode ini adalah Optimalisasi Gerakan Mahasiswa Teknik dalam merekonsiliasi Keluarga Mahasiswa Teknik Indonesia Sebagai legitimasi sah yang bertanggung jawab dan peka terhadap isu-isu yang berkaitan dengan disiplin ilmu keteknikan yaitu teknologi, sumber daya mineral, pembangunan infrastruktur, perencanaan green energi berkelanjutan, dan masih banyak lagi. Sebuah gagasan besar yang lahir dari dialektika panjang Munas ke-3 dan akan menjadi tonggak penggerak perjuangan ke depan. (redaksi).