KENDARI ll KABENGGA.ID – Badan Gizi Nasional (BGN) mengambil langkah tegas dengan menutup sementara tiga dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Kebijakan ini diambil setelah muncul laporan sejumlah penerima manfaat, terutama pelajar, mengalami keracunan dan gangguan kesehatan usai mengonsumsi makanan dari dapur-dapur tersebut.

Tiga dapur SPPG yang resmi dinonaktifkan sejak Senin (29/9/2025) yakni:

SPPG Buton di Desa Awainulu, Kecamatan Pasarwajo

SPPG Kota Baubau di Desa Kadolomoko, Kecamatan Kokalukuna

SPPG Konawe di Desa Ambekairi, Kecamatan Unaaha

Berdasarkan data laman resmi BGN per 3 Oktober 2025, saat ini terdapat 117 dapur SPPG yang masih beroperasi di seluruh wilayah Sulawesi Tenggara.

Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menegaskan bahwa setiap satuan layanan wajib memenuhi standar keamanan pangan yang telah ditetapkan lembaganya.

“Keselamatan masyarakat, terutama anak-anak penerima manfaat program MBG, merupakan prioritas utama kami,” ujar Nanik dalam keterangan resmi, Senin (29/9/2025).

Penutupan sementara ini disebut sebagai langkah evaluasi menyeluruh untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang.

Sebelumnya, tercatat sejumlah kasus keracunan terjadi di beberapa sekolah:

11 September 2025, murid SDN 55 Buton mengalami keracunan setelah menyantap menu MBG.

16 September 2025, 33 pelajar SMAN 7 Baubau dan 4 siswa SD Integral Hidayatullah Baubau juga mengalami gejala serupa.

24 September 2025, 11 siswa SMKN 1 Konawe dilaporkan mengalami gangguan kesehatan setelah mengonsumsi makanan MBG.

BGN kini tengah melakukan investigasi menyeluruh untuk mengidentifikasi penyebab pasti kasus-kasus tersebut serta memastikan seluruh dapur SPPG di Sultra kembali beroperasi sesuai standar keamanan pangan nasional.**

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *