Kendari – Sebanyak 200 karya Kaligrafi dari 50 negara ambil bagian serangkaian kegiatan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional ke-28 tahun 2025 yang di selenggarakan di gedung UPTD Museum dan Taman Budaya Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Nuansa seni dan spiritualitas Islam itu telah berlangsung sejak 11 Oktober hingga 18 Oktober 2025 mendatang, dengan antusias masyarakat baik dari warga kota Kendari maupun dari peserta STQH dari berbagai provinsi di tanah air.
Ketua Panitia Pameran Internasional Kaligrafi Islam 2025, Dipo Khairul Islami kepada Antara di Kendari, Senin menjelaskan, pameran kaligrafi menampilkan 200 karya kaligrafi dari 50 negara, juga termasuk empat karya legendaris Maestro Kaligrafi Indonesia K.H. Didin Sirojudin, yang dibuat sejak tahun 1980-an. Karena keterbatasan ruang, karya-karya tersebut akan dipamerkan secara bergantian setiap tiga hari.
Ia mengatakan, pameran Kaligrafi Islam ini terbuka untuk umum dan setiap hari pukul 09.00–21.00 WITA, tanpa biaya masuk alias gratis. Masyarakat Sulawesi Tenggara diajak hadir untuk menikmati keindahan karya kaligrafi dunia.
Dipo Khirul mengatakan pameran Internasional Kaligrafi Islam itu dibuka Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemprov Sultra, Nur Saleh mewakili Gubernur Sultra Andi Sumagerukka pada Sabtu (11/10/2025) sore, atau bertepatan pada pembukaan STQH ke-28 tahun 2025 yang dibuka secara resmi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Praktino, dan Menteri Agama Nasaruddin Umar, pada Sabtu malam.
“Tujuan Utama dari pameran kaligrafi ini untuk mendukung pemerintah dalam penyelenggaraan STQH Nasional. Kami ingin masyarakat lebih mengenal dan mencintai seni kaligrafi sebagai bagian dari kekayaan budaya Islam,” ujar Dipo.
Dikatakan, dengan pameran ini, pihaknya ingin memperkuat ukhuwah Islamiyah sekaligus memperkaya wawasan masyarakat, khususnya generasi muda, tentang keindahan dan kedalaman makna dalam seni Islam. Dan pameran Kaligrafi Islam ini diselenggarakan oleh Jakarta Islamic Centre (JIC) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di ajang STQH 2025.
Pameran ini juga menjadi sarana edukasi dan dialog lintas budaya. Pengunjung dapat mempelajari beragam gaya penulisan dan teknik kaligrafi dunia Islam, mulai dari kufi klasik hingga modern kontemporer.
Selain itu, kata Dipo Khairul, pengunjung juga dapat menikmati karya internasional milik Yusuf Husen Gori, Dr. Zaheda Khanam, dan Sarita Subhascandra Gal, kurator sekaligus seniman kaligrafi asal India yang hadir langsung di Kendari.
Tak hanya pameran, acara ini juga dimeriahkan dengan live demo “hand match”, pertunjukan pembuatan karya seni khas India yang menonjolkan kehalusan tangan dan nilai estetika tinggi (redaksi)
