Kendari – Siswa-siswi madrasah se Kota Kendari antusias memadati talkshow cegah kawin anak dan gerakan sadar (GAS) pencatatan ikah yang diselenggarakan oleh Subdit Keluarga Sakinah Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, di arena utama STQH Nasional XXVIII Tugu Persatuan Kota Kendari, Kamis (16/10).
Kakanwil Kemenag Prov. Sultra, H. Muhamad Saleh, tampak memberikan sambutan pada Talkshow yang menghadirkan narasumber Alissa Wahid dan Habib Ja’far Al-Hadar.
Hadir Kasubdit Bina Keluarga Sakinah Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, H. Zudi Rahmanto, Instruktur Bimwin Nasional, Sugeng Widodo (paman Dodo) bersama tim, Tokoh Agama, Kepala Madrasah se Kota Kendari serta siswa siswi madrasah aliyah dan masyarakat Kota Kendari.
Kanwil Kemenag Sultra Muhamad Saleh mengatakan talkshow “cegah kawin anak dan GAS pencatatan nikah” adalah sebuah langkah konkret dan strategis dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pernikahan yang tercatat secara sah dan legal, serta pencegahan praktik perkawinan usia anak yang masih kadang terjadi di tengah masyarakat.
“Isu kawin anak merupakan tantangan besar yang berdampak pada berbagai aspek kehidupan, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga kesejahteraan sosial,” tegas Saleh.
Karenanya, lanjut Saleh, Kementerian Agama melalui berbagai program dan kebijakan, termasuk pelaksanaan GAS pencatatan nikah, terus mendorong percepatan layanan pencatatan pernikahan agar setiap pernikahan dapat tercatat secara resmi, memberikan perlindungan hukum bagi perempuan dan anak, serta mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah.
“Talkshow ini menjadi wadah penting untuk berbagi informasi, perspektif, dan praktik baik dari berbagai pihak,” sebutnya.
Ia mengajak seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan tersebut dengan antusias, serta menjadikannya sebagai momentum memperkuat sinergi lintas sektor dalam menekan angka perkawinan anak dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencatatan nikah.
“Terima kasih dan apresiasi kepada panitia penyelenggara, para narasumber, serta seluruh peserta yang telah berpartisipasi. Semoga kegiatan ini membawa manfaat dan menjadi titik tolak perubahan positif bagi masyarakat Sultra.
Tak ketinggalan, Sugeng Widodo, atau yang akrab disapa Paman Dodo dengan gerakan khas tepuk sakinahnya tak henti-hentinya menghipnotis penonton yang didominasi Gen Z. Mereka tampak gembira mengikuti gerakan tepuk sakinah dan tepuk remaja queren qur’ani (RQQ) dengan lincah secara berulang-ulang.
Paman Dodo mengatakan setidaknya ada lima pilar keluarga sakinah meliputi: berpasangan. Janji yang kokoh. Saling cinta, jormat, menjaga, dan berbuat baik, bermusyawarah, serta saling ridha. (redaksi)