Jakarta – Kabengga.id ll Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mendesak aparat penegak hukum (APH) segera mengungkap penyebab kasus keracunan massal yang menimpa ribuan siswa penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menekankan perlunya kejelasan, apakah insiden ini terjadi akibat kelalaian atau justru ada unsur kesengajaan.
Desakan tersebut disampaikan Dasco menyusul meningkatnya laporan keracunan siswa di sejumlah daerah, termasuk Kabupaten Ketapang (Kalimantan Barat) dan Kabupaten Bandung Barat (Jawa Barat). Menurutnya, peristiwa ini mencoreng tujuan utama program MBG yang digagas pemerintah untuk meningkatkan gizi anak sekolah.
“DPR memberi kesempatan bagi penyelenggara MBG, dalam hal ini Badan Gizi Nasional (BGN), untuk melakukan evaluasi internal. Namun aparat penegak hukum juga harus turun mengusut tuntas agar jelas apakah ini murni kelalaian atau ada pihak tertentu yang sengaja,” ujar Dasco, dikutip dari Suara.com dan Bisnis.com.
Pengawasan Lemah
Data di lapangan menunjukkan pengawasan dan standar higienis program MBG masih minim. Dari sekitar 8.000 dapur yang terlibat, hanya 34 dapur yang memiliki sertifikat higienis. Kondisi ini menjadi sorotan Dasco saat meninjau kasus keracunan di Bandung Barat, di mana ratusan siswa sempat dirawat akibat makanan terkontaminasi.
Insiden serupa juga dilaporkan di Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Barat, memunculkan kekhawatiran publik mengenai kualitas pangan MBG secara nasional.
DPR Dorong Audit Menyeluruh
Komisi IX DPR sebelumnya juga menegaskan pentingnya audit keamanan pangan MBG, termasuk kualitas bahan baku, kebersihan dapur, hingga distribusi makanan.
“Kalau tidak segera diperbaiki, program yang seharusnya membawa manfaat justru bisa menjadi ancaman bagi kesehatan anak-anak kita,” tegas Dasco.
DPR berkomitmen untuk terus mengawal perbaikan program MBG. Sementara itu, aparat penegak hukum didorong segera mengambil langkah hukum yang tegas demi memberi kepastian publik sekaligus memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap program unggulan pemerintah ini.
Sumber: Suara com, Update Nusantara
