Kendari – Proses Pemilihan Calon Rektor (pilrek) Universitas Halu Oleo (UHO) periode 2025–2029 menyisakan tiga nama yang selanjutnya akan diserahkan ke Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Ketua Panitia Pemilihan Rektor (Pilrek) UHO 2025, Prof. Weka Widayati, mengungkapkan bahwa proses pemilihan berlangsung kondusif dan lancar, dihadiri oleh 49 anggota senat universitas yang seluruhnya memberikan suara.
Berdasarkan hasil penghitungan suara, tiga kandidat yang melaju ke tahap selanjutnya adalah Prof. Dr. Armid memperoleh 32 suara, Prof. Dr. Ruslin 11 suara, dan Prof. Dr. Takdir Saili meraih 4 suara.
Sementara tiga kandidat lainnya, Prof. Edi Karno dan Prof. Yusuf Sabilu masing-masing meraih 1 suara, dan Dr. Muhammad Zain Abdullah tanpa dukungan.
“Ketiga nama ini akan kami usulkan ke Kemdiktisaintek sesuai jadwal, yakni pada tanggal 14–15 Mei. Setelah itu, akan ada tahapan wawancara dan seleksi lanjutan yang sepenuhnya menjadi kewenangan kementerian,” jelas Weka, Kamis lalu.
Pemilihan rektor dijadwalkan akan berlangsung pada 2 Juni 2025, setelah seluruh proses klarifikasi dan penetapan di tingkat kementerian selesai.
Berikut visi misi masing-masing tiga kandidat calon rektor 2025:
- Prof. Dr. Armid mengusung visi “Kampus Berdampak: Universitas Halu Oleo Maju dan Berkarakter Global untuk Indonesia Emas.”
Ia menekankan transformasi UHO melalui program unggulan seperti Maritime Innovation Hub dan Armid’s Black Shield Program, serta kesiapan membawa UHO menjadi PTN-BH.
“Kalau kita bersatu, saya yakin kita bisa maju,” tegas Armid.
- Prof. Dr. Ruslin membawa visi “Karya Transformatif untuk Daya Saing Global,” dengan fokus pada penguatan sistem akademik, optimalisasi peran SDM kampus, dan kolaborasi riset unggulan demi mewujudkan UHO sebagai institusi berkelas dunia.
“Kami ingin membangun UHO yang bukan hanya unggul di tingkat nasional, tetapi juga berdaya saing global. Transformasi menyeluruh melalui kolaborasi, integritas, dan profesionalisme adalah kunci,” ujarnya.
- Prof. Dr. Takdir Saili menawarkan pendekatan berbasis lokal dengan visi “UHO sebagai Pusat Unggulan Berbasis Kearifan Lokal dan Berdaya Saing Global,” melalui strategi dirivasi (Pendidikan, Riset, dan Inovasi) untuk membangun UHO yang responsif terhadap tantangan global dan kebutuhan lokal.
“Mewujudkan Universitas Halu Oleo sebagai pusat unggulan pendidikan, riset, dan inovasi berbasis kearifan lokal yang berdaya saing global untuk mendukung pembangunan berkelanjutan,” beber Takdir.
Ketiga calon yang memiliki rekam jejak akademik dan visi kepemimpinan yang kuat, publik kini menantikan keputusan dari Kemdiktisaintek yang akan menentukan arah kepemimpinan Universitas Halu Oleo lima tahun ke depan. (redaksi)