KENDARI – KABENGGA. ID ll Fenomena maraknya pelajar di Kota Kendari yang terjerumus mengonsumsi sinte (synthetic tobacco) kian memprihatinkan. Kasus ini tak hanya mengguncang dunia pendidikan, tetapi juga menjadi tamparan keras bagi berbagai pihak yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam melindungi generasi muda.

Data dan analisis yang dihimpun Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Kendari mengungkap, ada sejumlah faktor mendasar yang membuat para pelajar begitu rentan terhadap penyalahgunaan narkotika ini.

Kepala DP3A Kota Kendari, Fitriani Sinapoi, menegaskan bahwa persoalan ini bukan sekadar akibat kecerobohan individu. Ada tiga pemicu utama yang saling berkaitan, yakni:

  1. Kurangnya perhatian orang tua – banyak siswa tumbuh tanpa pengawasan yang cukup, sehingga mencari pelarian di luar rumah.
  2. Faktor ekonomi – tekanan hidup membuat sebagian remaja mencari jalan pintas yang justru merusak masa depan.
  3. Pengaruh lingkungan pertemanan – jaringan sosial yang salah arah sering kali menjadi pintu masuk pertama bagi remaja mengenal barang haram tersebut.

“Kalau tiga faktor ini tidak segera diatasi, maka akan semakin banyak anak-anak kita yang kehilangan masa depan karena narkotika,” tegas Fitriani.

Persoalan ini seharusnya menjadi alarm bagi seluruh elemen, baik keluarga, sekolah, maupun aparat penegak hukum. Lemahnya kontrol dan minimnya ruang kreatif bagi remaja memperbesar peluang mereka mencari pelarian lewat sinte.

Masyarakat menilai, pemerintah perlu lebih agresif menggelar razia, memperketat pengawasan penjualan, serta menghadirkan program pencegahan yang nyata di sekolah maupun lingkungan tempat tinggal. Tanpa langkah konkret, peredaran sinte hanya akan semakin subur, sementara generasi muda Kendari terus menjadi korban.(redaksi).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *