KENDARI — KABENGGA.ID ll Penundaan pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) ke XI Partai Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai mengguncang tubuh partai berlambang pohon beringin itu. Di tengah keputusan resmi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar yang menunda Musda tanpa batas waktu, hanya satu nama sejauh ini mencuat sebagai calon kuat Ketua DPD I: La Ode Darwin, Bupati Muna Barat.

Ketua Panitia Musda, Abu Hasan, mengonfirmasi bahwa pihaknya kini tengah memformulasikan ulang mekanisme pendaftaran calon pascapenundaan dari DPP.

“Sesuai jadwal awal, batas pengambilan berkas itu hari ini (25/10). Hingga sore ini, baru satu orang yang mengambil berkas, yakni La Ode Darwin,” ujar Abu Hasan saat dikonfirmasi via telepon, Sabtu (25/10).

Menurutnya, jadwal awal Musda menetapkan pengambilan formulir sejak Kamis (23/10) hingga Sabtu (25/10). Namun keputusan DPP membuat seluruh tahapan administrasi harus dirombak.

“Kalau nanti ada yang mau mendaftar lagi, itu setelah jadwal baru dari DPP keluar. Berkas yang sudah diisi dan dikembalikan ke Steering Committee akan diverifikasi. Kalau ada kekurangan, kita kembalikan; kalau tidak memenuhi syarat, kita minta diskresi Ketum DPP,” jelas mantan Bupati Buton Utara itu.

Abu Hasan menegaskan, panitia tak ingin ada ruang abu-abu dalam proses Musda kali ini. Transparansi, katanya, jadi prinsip utama. Ia bahkan memastikan, berkas calon yang sudah diserahkan tak disimpan panitia untuk menghindari potensi kehilangan atau penyalahgunaan.

“Yang sudah menyetor berkas, kita kembalikan ke pemiliknya. Jangan sampai hilang di tangan panitia,” tegasnya.

Ia menambahkan, pengembalian berkas calon nantinya akan dilakukan maksimal satu hari sebelum Musda digelar. Langkah ini diambil agar setiap kandidat punya waktu cukup untuk melengkapi syarat administrasi.

“Karena ditunda, kami akan rumuskan kembali tata cara pendaftaran setelah DPP menetapkan jadwal baru,” pungkasnya.

DPP Golkar sebelumnya mengumumkan penundaan Musda XI melalui surat resmi bertanggal 23 Oktober 2025, yang ditandatangani oleh Wakil Ketua Umum Kahar Muzakir dan Sekjen Muhammad Sarmuji. DPP menegaskan, penundaan dilakukan demi memastikan seluruh tahapan organisasi berjalan tertib dan sesuai mekanisme partai.

Namun, dari versi daerah, DPD I Golkar Sultra punya penjelasan lain. Sumber internal menyebut, penundaan dilakukan karena Ketua Umum DPP Golkar Bahlil Lahadalia harus mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan kerja ke luar negeri — sekaligus berkeinginan hadir langsung di Musda Sultra.

Kini, dengan hanya satu nama yang muncul dan suhu politik internal yang mulai memanas, publik menanti: apakah Musda Golkar Sultra akan menjadi ajang konsolidasi — atau justru awal dari tarik-menarik kekuasaan di tubuh beringin.(redaksi).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *