Kendari – Kabengga.id ll Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara virtual, Senin (8/9/2025). Rakor ini juga membahas evaluasi dukungan daerah dalam Program 3 Juta Rumah serta percepatan pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem.
Rakor dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian, dan dihadiri sejumlah pejabat tinggi, di antaranya Plt. Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Edy Priyono, Menko Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar, Kepala BPS RI Amalia Adininggar Widyasanti, serta Dirjen Perumahan Perdesaan Kementerian PKP Dr. Imran.

Dari lingkup Pemprov Sultra, kegiatan ini diikuti Sekretaris Daerah Sultra bersama Kepala Biro Perekonomian, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kepala Disperindag, perwakilan Inspektorat, BPS, serta sejumlah OPD teknis terkait.
Inflasi Nasional Terjaga
Dalam arahannya, Mendagri Tito mengapresiasi kerja pemerintah daerah dalam menjaga inflasi nasional yang turun dari 2,37% menjadi 2,31% (yoy) per Agustus 2025.
“Inflasi kita terjaga dengan baik, bahkan menurun. Ini pencapaian luar biasa yang perlu dipertahankan,” tegasnya.

Tito juga meminta kepala daerah lebih aktif melakukan rapat dengan Forkopimda, menjaga kondusivitas dengan tokoh masyarakat, menggelar pasar murah, hingga mempercepat perbaikan fasilitas publik.
Fokus Pengentasan Kemiskinan
Menko Abdul Muhaimin Iskandar menekankan pentingnya pengendalian inflasi untuk mendukung target penurunan angka kemiskinan menjadi 5% pada 2029. Saat ini, jumlah penduduk miskin tercatat 23,85 juta jiwa, dengan 2,38 juta jiwa di antaranya masuk kategori miskin ekstrem.

Strategi yang ditekankan meliputi:
- Pengurangan beban dasar lewat bantuan sosial tepat sasaran;
- Peningkatan pendapatan melalui perluasan akses kerja dan usaha;
- Penurunan kantong kemiskinan lewat perbaikan rumah tidak layak huni dan pemenuhan infrastruktur dasar.
Program 3 Juta Rumah
Kemendagri juga menegaskan dukungan pada Program 3 Juta Rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Dukungan diwujudkan melalui pembangunan rusunawa, subsidi rumah gratis, hingga relokasi warga dari kawasan tidak layak huni.
Stabilitas Pangan
Sementara itu, Perum BULOG melaporkan stok beras nasional mencapai 3,9 juta ton, cukup hingga akhir 2025. Komoditas yang memberi andil terbesar terhadap inflasi antara lain beras, cabai merah, bawang merah, rokok kretek filter, dan emas perhiasan.( ** ).