JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto mengalami insiden kecil saat berpidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi Two State Solution di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, Senin (22/9) waktu setempat atau Selasa (23/9) dini hari WIB. Mikrofon yang digunakannya tiba-tiba mati karena ia berbicara melebihi batas waktu yang ditentukan.

Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Hartyo Harkomoyo, menjelaskan bahwa setiap kepala negara hanya diberi waktu lima menit untuk menyampaikan pidato. Jika melampaui durasi, sistem otomatis akan mematikan mikrofon dalam siaran langsung di webtv.un.org.

“Berkaitan dengan pidato pertemuan di atas, terdapat rule of procedure bahwa setiap negara mendapat kesempatan lima menit. Apabila pidato lebih dari lima menit maka mic akan dimatikan,” kata Hartyo kepada wartawan, Selasa (23/9).

Meski suara hilang dalam tayangan streaming, Hartyo menegaskan pidato Prabowo tetap terdengar jelas oleh seluruh delegasi yang hadir di ruang sidang utama. Kejadian serupa juga dialami Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan.

Dalam pidatonya, Prabowo menyinggung konflik berkepanjangan Israel–Palestina. Ia menegaskan hanya solusi dua negara yang dapat membawa perdamaian.

“Dengan berat hati, kami mengenang tragedi yang tak tertahankan dan berkelanjutan di Gaza. Ribuan nyawa tak berdosa banyak di antaranya perempuan dan anak-anak telah terbunuh. Kelaparan mengancam. Bencana kemanusiaan sedang terjadi di depan mata kita,” ucap Prabowo.

Ia menambahkan, “Hanya solusi dua negara ini yang akan membawa perdamaian. Kita harus menjamin kemerdekaan Palestina, namun Indonesia juga menyatakan bahwa begitu Israel mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Palestina, Indonesia akan segera mengakui Negara Israel dan mendukung segala bentuk jaminan bagi keamanan Israel.”

Prabowo juga mengingatkan bahwa sejumlah negara seperti Prancis, Kanada, Inggris, Australia, dan Portugal telah mengakui Palestina. Ia mendorong negara lain untuk mengikuti langkah tersebut.

“Indonesia siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian ini. Kami bersedia mengirimkan pasukan penjaga perdamaian,” tegas Prabowo.**

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *