BUTON SELATAN – Dugaan praktik permainan tender sejumlah proyek pekerjaan di Kabupaten Buton Selatan (Busel), Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi diadukan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia. Laporan itu diajukan langsung oleh Lembaga Pemantauan Kebijakan Publik (LPKP) pada Jumat, 17 Oktober 2025.
Ketua LPKP, La Ode Tuangge, menjelaskan dalam laporannya bahwa pihaknya menemukan indikasi pengaturan pemenang tender di beberapa proyek strategis daerah yang diduga melibatkan orang-orang dekat hingga keluarga Bupati Busel.
“Dugaan permainan tender proyek di Busel diatur sedemikian rupa demi kepentingan keluarga Bupati. Pengaturan proyek dilakukan oleh orang-orang kepercayaannya yang masih memiliki hubungan kekerabatan,” ujar La Ode Tuangge.
Rangkaian Dugaan Pengaturan Tender
LPKP merinci sejumlah proyek yang diduga diatur pemenangnya, antara lain:
- Proyek Pembangunan Instalasi Penanganan Limbah Terpadu (IPLT) Kelurahan Bosowa dengan anggaran Rp9,3 miliar.
Pemenang tender semestinya CV Tatangge Ventures, namun belakangan berubah menjadi CV Ghaniyyah Cipta Konstruksi. Perubahan itu diduga dilakukan karena proyek tersebut disebut milik menantu Bupati Busel. - Proyek Pembangunan Gedung Serba Guna SMP Negeri 1 Kadatua senilai Rp1,9 miliar.
Tender awalnya dimenangkan CV Aqilah Konstruksi, namun diubah menjadi CV Mujur Abadi dengan alasan dokumen kepemilikan alat dianggap tidak valid. - Proyek Pembangunan Ruang Perpustakaan SMPN 3 Satu Atap Kadatua beserta perabotnya dengan anggaran Rp567 juta.
Pemenang tender semula CV Asta Konstruksi, namun digantikan CV Aries Mandiri dengan alasan serupa. - Proyek Pembangunan Dua Ruang Kelas Baru (RKB) SMPN 3 Satu Atap Kadatua dengan nilai Rp850 juta.
Pemenang tender CV Bams Kontraktor juga diubah menjadi CV Lingkar Angkasa Raya, dengan dalih tidak melampirkan SKP, meski pemenang disebut telah memenuhi syarat.
“Banyak pemenang proyek digugurkan dengan alasan berbeda-beda. Kami menduga Bupati Busel menjadi dalang pengaturan proyek hingga permintaan fee proyek,” ungkap La Ode Tuangge.
Ia pun meminta KPK RI untuk segera menurunkan tim investigasi guna menelusuri dugaan praktik korupsi tersebut.
“Tidak ada alasan bagi KPK untuk tidak menindaklanjuti laporan ini,” tegasnya.
Bupati Busel Bantah Keras Dugaan Permainan Tender
Dihubungi terpisah, Bupati Buton Selatan, La Ode Adios Ali, membantah tudingan yang dilayangkan terhadap dirinya. Ia menegaskan tidak pernah ikut campur dalam urusan proyek daerah.
“Itu tidak benar. Mengenai proyek itu, setan dan iblisnya ada di situ. Untuk apa saya urus yang begitu, bukan tipe saya. Itu merampok hak rakyat,” katanya saat dihubungi di Kendari.
Adios juga membantah dugaan keterlibatan keluarganya dalam pusaran proyek tersebut. Ia mengaku telah menegur anaknya agar tidak terlibat dalam urusan tender.
“Anak saya saya marahi supaya jangan ikut-ikut. Kalau memang ada yang terlibat, saya minta aparat hukum sikat saja,” tegasnya.
Catatan Redaksi:
Laporan dugaan pengaturan tender ini masih dalam tahap aduan ke KPK RI. Redaksi akan terus memantau perkembangan proses pemeriksaan dan memberikan ruang bagi semua pihak terkait untuk menyampaikan klarifikasi tambahan.