Kendari ll Kabengga.id – Partai Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra) tengah memasuki masa transisi kepemimpinan, di mana publik menaruh harapan pada figur yang mampu membawa gebrakan dalam membangun daerah. Di tengah hiruk-pikuk itu, nama La Ode Darwin, seorang pengusaha asal Sultra, muncul sebagai kandidat kuat yang dinilai memiliki visi dan kapasitas memadai.
Menurut pengamat ekonomi daerah, Mirad, Darwin bukan sekadar sosok politisi, melainkan “pengusaha yang merintis dari bawah,” sehingga ia dianggap memahami denyut nadi ekonomi masyarakat lokal. Pengamat menambahkan bahwa pengalaman nyata dalam dunia usaha memberi keunggulan tersendiri dalam meramu kebijakan ekonomi yang aplikatif.
Dalam pandangan Mirad, Golkar Sultra saat ini membutuhkan sosok yang tidak hanya berwacana besar, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mewujudkannya. Ia menilai bahwa Darwin memiliki modal untuk itu — baik dari sisi jaringan, pengalaman usaha, maupun kapasitas adaptasi terhadap perubahan zaman.
Mirad lebih lanjut menekankan bahwa Golkar di era digital tidak bisa lepas dari regenerasi kepemimpinan. Pemimpin baru harus mampu merangkul kaum muda, membuka ruang inovasi, dan memanfaatkan teknologi sebagai instrumen pemberdayaan masyarakat. Menurutnya, La Ode Darwin terlihat cukup selaras dengan tuntutan itu.
Salah satu area fokus yang sering disebut dalam diskusi internal partai adalah penguatan UMKM. Golkar dipercaya punya kapasitas strategis untuk mendongkrak geliat usaha mikro dan kecil di Sultra sebagai pondasi ekonomi lokal. La Ode Darwin, dengan latar belakang pengusaha, dianggap punya perspektif dan pemahaman alamiah terhadap tantangan dan peluang sektor ini.
Mirad berujar bahwa mendorong pertumbuhan UMKM harus disertai kebijakan nyata: akses permodalan, pembinaan kapasitas, pemasaran, serta insentif yang berpihak pada pelaku usaha. Ia berharap pemimpin Golkar Sultra ke depan mampu merancang langkah konkret itu.
Dalam narasi publik, Darwin diposisikan sebagai penghubung antara kepentingan politis dan kemajuan ekonomi desa-kota. Posisinya sebagai pengusaha sukses menjadikannya figur yang punya “kaki” di dunia bisnis sekaligus “mata” melihat realitas sosial-ekonomi Sultra.
Namun, potensi itu bukan tanpa tantangan. Darwin harus membuktikan konsistensi antara visi dan realisasi. Partai Golkar dan para kadernya pun akan menguji sejauh mana figur ini bisa menyatukan ambisi pembangunan dan kepentingan kolektif.
Dalam waktu dekat, Golkar Sultra bakal menggelar Musyawarah Daerah (Musda) untuk memilih kepemimpinan baru. Momentum ini menjadi kesempatan penting bagi Darwin maupun calon lain untuk mengajukan gagasan, merajut dukungan, dan menyusun strategi konsolidasi.
Publik menaruh ekspektasi bahwa pemimpin baru tidak sekadar mengandalkan retorika, tetapi memiliki roadmap jelas untuk membangun Sultra. Dalam konteks itu, La Ode Darwin dihadapkan pada tugas tak ringan: membuktikan bahwa visi mobilitas sosial dan ekonomi bisa diwujudkan dalam program nyata./(LC).
