Kendari, Kabengga.id – Menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum Raya Mahasiswa (PEMIRA) Universitas Halu Oleo (UHO), Komisi Pemilihan Umum Raya Mahasiswa (KPU-RM UHO) mengimbau seluruh mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam mengawal proses pesta demokrasi tingkat kampus tersebut.

Ajakan itu disampaikan sebagai bentuk komitmen KPU-RM UHO untuk mewujudkan PEMIRA yang transparan, demokratis, dan berintegritas. Pihak penyelenggara berharap seluruh elemen mahasiswa turut serta dalam menjaga suasana yang kondusif menjelang hari pemungutan suara.

Salah satu Anggota KPU-RM UHO, Muhammad Gilang Ramadhan, menegaskan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam setiap tahapan PEMIRA sangat penting untuk memastikan seluruh proses berjalan sesuai aturan yang berlaku. Ia menilai, partisipasi aktif mahasiswa merupakan kunci utama dalam mewujudkan pesta demokrasi yang jujur dan adil.

“Partisipasi seluruh mahasiswa sangat dibutuhkan demi terwujudnya PEMIRA yang berkeadilan dan demokratis. Mari bersama-sama menjaga kondusifitas, menghargai perbedaan, dan berperan aktif dalam setiap prosesnya,” ujar Gilang kepada wartawan Kabengga, Jumat (17/10/2025).

Menurutnya, PEMIRA bukan sekadar ajang kompetisi antar calon atau organisasi mahasiswa, tetapi merupakan wadah pembelajaran politik bagi seluruh civitas akademika UHO. Dalam momentum ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami pentingnya nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, serta sportivitas dalam berdemokrasi.

“PEMIRA adalah bentuk nyata pendidikan politik bagi mahasiswa. Melalui kegiatan ini kita belajar untuk menghargai perbedaan pilihan dan menjunjung tinggi etika demokrasi,” tambah Gilang.

Ia juga menekankan bahwa keberhasilan pelaksanaan PEMIRA tidak hanya bergantung pada penyelenggara, tetapi juga pada kesadaran dan dukungan seluruh mahasiswa. Kolaborasi antara panitia, peserta, dan pemilih akan menciptakan suasana yang aman dan tertib selama proses berlangsung.

Lebih lanjut, KPU-RM UHO memastikan bahwa setiap tahapan PEMIRA tahun ini disusun dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Panitia berkomitmen untuk membuka ruang pengawasan seluas-luasnya bagi mahasiswa agar seluruh proses dapat berjalan sesuai koridor aturan yang berlaku di tingkat universitas.

“Setiap tahapan akan kami sampaikan secara terbuka. Kami ingin mahasiswa merasa memiliki proses ini, karena PEMIRA adalah milik bersama,” jelasnya.

Selain itu, KPU-RM UHO juga mengimbau agar seluruh pihak menghindari provokasi, kampanye hitam, dan tindakan yang dapat mencederai semangat demokrasi kampus. Gilang berharap agar PEMIRA tahun ini menjadi momentum pemersatu, bukan ajang perpecahan di antara mahasiswa.

“Marilah kita jadikan PEMIRA 2025 sebagai momentum memperkuat solidaritas dan mempertegas komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi yang sehat dan bermartabat,” ujarnya.

Di akhir rilisnya, KPU-RM UHO mengajak seluruh mahasiswa untuk turut mengawal jalannya PEMIRA hingga tuntas. Ajakan ini sekaligus menjadi refleksi bahwa demokrasi kampus tidak hanya soal pemilihan, tetapi juga tentang bagaimana seluruh mahasiswa berperan dalam menjaga integritas dan kondusifitas universitas.( LC )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *