Kendari – Ketua Lembaga Publik Pemantau Pembangunan Perangi Korupsi (LP4K) Sultra Sarban menyesalkan sikap Kepala SMAN 1 Tongkuno Selatan, Kabupatrn Muna Murbolo saat dirinya berkunjung ke ruang kerjanya.

Penyesalan tersebut karena Murbolo enggan menerimah Sarban sebelum oknum babinsa datang ke sekolah.

Awalnya Jumat (29/8) dirinya ke SMAN 1 Tongkuno Selatan ingin konfirmasi terkaiit proyek rehabilitas gedung SMAN Tongkuno Selatan yang didanai APBN 2025 dengan kisaran Rp 1 miliar lebih.

Akan tetapi saat dirinya ke sekolah Murbolo tidak berada di tempat. Sehingga dirinya dan rekanya yang seorang wartawan salah media online membuat janji untuk bertemu jam 2.00 wita. Tepat jam 2.00 wita kepala sekolah menghubungi wartawan kalau dirinya sudah ada di sekolah. Setelah ditelpon Sarban bersama wartawan menemui Murbolo di ruangnya dan melihat sudah ada oknum babinsa yang mendampingi Murbolo.

Setelah masuk Sarban memperkkenalkan diri sekaligus menyampaikan tujuan bertemu Murbolo yakni akan melakukan pengawasan pembangunan di SMAN 1 Tongkuno Selatan.

“Saya ke sekolah ini pak kepala sekolah ingin mengawasi kegiatan pembangunan,” terang Sarban kepada Kabengga.id, Minggu (30).

Tapi setelah menyampaikan tujuan ke sekolah disambut spontan oleh oknum babinsa dengan mengatakan kalau dirinya yang mengawasi proyek di SMAN 1 Tongkuno Selatan.

“Saya yang mengawasi pekerjaaan gedung Sekolah SMAN I Tongkuno Selatan,” tandas oknum Babinsa tersebut.

Tidak hanya sampai di situ oknum babinsa maupun kepala sekolah menanyakan surat rekomendasi dari dinas terkait.

Sarban menduga baik kepala sekolah maupun oknum babinsa tidak memahami tugas lembaga kontrol sosial termasuk tugas wartawan sesuai Undang Undang Pers Nomor 40 tahun 1999.

“Mestinya lembaga pengawas dan media sebagai mitra kerja pemerintah berhak mendapatkan informasi sesuai Undang- Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) No 14 Tahun 2008, Tapi malah aktifitas pembangunan di SMAN 1 Tongkuno Selatan ditutup tutupi.

Atas kejadian tersebut Sarban mengaku dirinya terintimidasi oleh adanya oknum babinsa tersebut.

Sarban juga mempertanyakan regulasi yang mengatur pelibatan babinsa dalam pekerjaan proyek sekolah di SMAN 1 Tongkuno Selatan.. “Kalau dilibatkan honornya dari anggaran mana,” tegasnya.

Menurut Sarban atas kejadian tersebut dirinya akan mengkonfirmasikan kepada Kadis Dikbud Sultra.

“Saya akan menanyakan ke pak kadis sikap Murbolo termasuk dilibatkanya babinsa dalam proyek di SMAN 1 Tongkuno Selatan, apalagi saya sudah pernah berkordinasi dengan pak kadis untuk membantu melakukan pemantauan maupun pengawasan di SMA/SMK di Sultra,” bebernya.

Ditambahkannya ini baru pertama kalinya terjadi di Sultra pekerjaan gedung sekolah SMA diawasi oknum babinsa. (redaksi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *