Kendari ll Kabengga.id – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kendari komitmen dan konsistensi dukung kepemimpinan Risyad Fahlefi dan Patra Dewa resmi terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) dan Sekretaris Jenderal (Sekjend) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) periode 2025–2028.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua DPC GMNI Kendari Rasmin Jaya dalam rilis persnya. Keduanya terpilih secara aklamasi dalam Kongres XXII GMNI yang berlangsung di Gedung Merdeka, Bandung dan dihadiri oleh 85 DPD dan DPC definitif serta 14 caretaker.
Ketua DPC GMNI Kendari, Rasmin Jaya mengatakan bagaimana pun situasi dan dinamika organisasi kami tetap komitmen dan akan terus mengawal jalannya kepemimpinan Risyad Fahlefi dan Patra Dewa di DPP pada periode 2025-2028.
Rasmin Jaya juga menegaskan dalam forum Kongres yang ke XXII di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Jawa Barat bahwa ke depan DPP harus terus memberikan atensi kepada pemerintah pusat terhadap persoalan yang kian di hadapi masyarakat di sektor pertambangan, pembangunan infrastruktur, Kesejahteraan ekonomi masyarakat, Hak Asasi Manusia (HAM) , Kriminalisasi Masyarakat sehingga aktualisasi marhaenisme bisa terus berjalan seperti apa yang di inginkan dalam memperjuangkan kaum tertindas.
”Meski terdapat banyak dinamika, forum kongres ini pula merupakan kesempatan yang sangat krusial bagi GMNI sebagai organisasi kader dan organisasi perjuangan kaum marhaen untuk selalu memperkuat soliditas, solidaritas, dan gotong-royong yang akan melanjutkan perjuangan sesuai amanat pendiri bangsa “Bung karno”.
Apa lagi di tegaskan juga oleh Ketua Umum terpilih DPP GMNI, Risyad Fahlefi bahwa Trisakti Bung Karno, berdaulat dalam politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam berbudaya harus betul-betul kita implementasi dan wujudkan bersama.
Menyambut hal tesebut, Rasmin Jaya membeberkan, saya kira itu adalah angin segar bagi seluruh anggota dan kader Se Nusantara untuk memantik kembali semangat dan perjuangan yang terkandung dalam nilai-nilai luhur ajaran Marhaenisme.
Ia juga berharap agar pendistribusian kader ke depan bisa di lakukan semua ruang dan sektor dalam mengabdikan diri kepada nusa dan bangsa serta membuat GMNI semakin naik kelas meskipun banyak tantangan, hambatan dan dinamika.
”Saya pikir itu sesuatu yang lumrah dalam organisasi yang menjadikan kader-kader nya semakin dewasa, matang, dan bisa menjadikan organisasi itu semakin tumbuh dan berkembang lagi ke depan,” Tegasnya.
Ia juga menegaskan, GMNI Kendari akan selalu siap mendukung penuh kepemimpinan nasional ini. Ia percaya, di bawah komando Bung Risyad dan Bung Patra, GMNI akan semakin solid, militan, dan relevan dalam menjawab tantangan zaman serta kader-kadernya mampu bersaing dalam ruang-ruang pengabdian apapun.
Sementara dalam pidato perdananya, Risyad menegaskan amanah yang diterimanya bukan untuk pribadi atau kelompok, melainkan sebagai bentuk kesiapan seluruh kader GMNI dalam membangun organisasi yang progresif dan solid.
”Kemenangan ini bukan untuk seseorang atau figur, tetapi menunjukkan seluruh kader se-Indonesia siap satu barisan untuk mewujudkan GMNI yang lebih progresif,” ujar Risyad Fahlefi.
Pria asli Surabaya ini juga mengingatkan pentingnya menghidupi nilai-nilai Trisakti Bung Karno sebagai prinsip dasar perjuangan organisasi. Bagi Risyad, Trisakti harus dijalankan, bukan hanya dikutip.
”Kader GMNI harus meneguhkan prinsip Trisakti Bung Karno. Jangan sampai Trisakti hanya berhenti di kerongkongan,” tegas mantan Presiden BEM Universitas Airlangga Surabaya ini.
Sebagai langkah awal mempersatukan organisasi, Risyad berkomitmen merangkul semua elemen yang belum sempat hadir dalam Kongres. Hal ini, lanjut Risyad, menjadi bagian dari visi besar untuk membentuk GMNI yang utuh dan baru.
”Kami berkomitmen untuk merangkul DPC dan DPD yang belum bisa menghadiri kongres ini. Sebagai anak ideologis Bung Karno, kita harus gandrung akan persatuan,” katanya.
Senada dengan Risyad, Sekretaris Jenderal terpilih Patra Dewa menegaskan pentingnya rekonsiliasi dan kebersamaan untuk membawa GMNI kembali ke khitah perjuangannya. Oleh karena itu, dia mengajak seluruh kader untuk menyudahi konflik dan kembali dalam satu gerakan kolektif.
”Ini bukan kemenangan satu pihak, ini adalah awal dari rekonsiliasi nasional GMNI. Mari kita rajut kembali merahnya perjuangan,” ucap Patra Dewa.
Terakhir Rasmin Jaya mengajak seluruh kader untuk menjadikan momentum kongres sebagai konsolidasi bersama dan semangat kolektif untuk kembali menjahit gerakan.
Redaksi :
