MUNA BARAT – KABENGGA.ID ll Dua gempa bumi beruntun dengan magnitudo 4,4 dan 4,6 mengguncang wilayah Muna Barat, Sulawesi Tenggara, pada Minggu malam (12/10/2025). Akibat guncangan tersebut, satu unit sekolah dasar di daerah itu mengalami kerusakan ringan.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Sulawesi Tenggara, Rudin, menyampaikan bahwa gempa pertama terjadi pada pukul 21:41:06 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi berkekuatan 4,4 magnitudo dengan episenter di koordinat 4.75 LS; 122.64 BT, atau sekitar 22 km timur laut Muna Barat, pada kedalaman 10 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di Timur Laut Muna Barat,” jelas Rudin.

Menurut peta guncangan (shakemap) dan laporan masyarakat, gempa tersebut dirasakan di wilayah Muna dengan intensitas III–IV MMI, atau cukup kuat hingga menyebabkan gerabah pecah, jendela dan pintu berderik, serta dinding berbunyi.
Hingga kini, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan signifikan atau korban jiwa. BMKG juga memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
“Berdasarkan hasil monitoring hingga pukul 22:03 WIB, belum terdeteksi adanya gempa bumi susulan,” tambah Rudin.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak mempercayai informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, serta menjauhi bangunan yang mengalami retakan atau kerusakan. Warga juga diminta menghindari aktivitas di pesisir pantai untuk sementara waktu.
Akibat guncangan tersebut, SD Negeri 5 Napano Kusambi di Muna Barat mengalami keretakan di beberapa bagian bangunan. Kepala sekolah, Hapni, mengonfirmasi bahwa salah satu ruangan yang terdampak adalah kelas 5.
“Hanya ruang kelas 5 yang terdampak di bagian ruang belajar. Selain itu, di kantor sekolah ada kerusakan pada plafon, tegel, dan tiang yang retak,” ujar Hapni melalui pesan WhatsApp, Senin (13/10/2025).
Ia menambahkan bahwa ruangan yang terdampak merupakan bangunan yang baru direhabilitasi pada tahun 2022./MA.
