Kendari – Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra mencatat jumlah pengangguran di Sultra mencapai 46.720 orang per Februari 2025. Angka ini meningkat 1.680 orang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dalam kurun waktu Februari 2024 hingga Februari 2025, terdapat penambahan tenaga kerja terserap sebanyak 28.080
Jumlah penduduk usia kerja meningkat menjadi 2,05 juta orang, dengan angkatan kerja mencapai 1,43 juta orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1,38 juta orang telah bekerja,” ujar Surianti dalam rilis resmi, Senin (5/5/)
Plt Kepala BPS Sultra, Surianti Toar, menyampaikan bahwa peningkatan ini terjadi meskipun jumlah angkatan kerja dan penyerapan tenaga kerja juga mengalami kenaikan.
Kenaikan jumlah angkatan kerja tidak sepenuhnya diikuti oleh peningkatan lapangan kerja, sehingga menyebabkan angka pengangguran tetap mengalami lonjakan.
BPS juga merinci struktur ketenagakerjaan di Sultra yang saat ini masih didominasi oleh pekerja penuh, yakni sebanyak 844.680 orang.
Pekerja paruh waktu tercatat 427.210 orang, sementara kategori setengah pengangguran mencapai 111.210 orang.
Menurut definisi BPS, pekerja penuh adalah mereka yang bekerja minimal 35 jam per minggu. Sementara pekerja paruh waktu adalah yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu dan tidak mencari pekerjaan lain.
Adapun setengah pengangguran adalah pekerja dengan jam kerja kurang dari 35 jam yang masih mencari atau bersedia menerima pekerjaan tambahan.
“Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun pasar kerja relatif aktif, masih ada tantangan dalam hal kualitas dan stabilitas pekerjaan,” jelasnya. (redaksi)