Kendari – Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyikapi seringnya Jembatan Teluk Kendari menjadi lokasi tujuan untuk mengakhiri hidup.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BPJN Provinsi Sultra Bagus Aditya Wardhana, menyatakan bahwa evaluasi terkait keamanan jembatan telah dilakukan dan akan segera ditindaklanjuti. Fokus utamanya adalah modifikasi pada pagar pengaman jembatan.

“Sebenarnya sudah kami evaluasi dan akan kami eksekusi tahun ini, itu kami akan meninggikan relling yang terpasang, sekarang kan tingginya kurang lebih 1,2 meter kami tinggikan menjadi 2,5 meter, dibikin supaya tidak ada yang melewati,” ungkap Bagus dalam dialog Sultra Pagi ini di studio RRI Kendari, Selasa (3/6/2025).

Selain rencana jangka panjang tersebut, langkah-langkah antisipasi jangka pendek juga telah diimplementasikan melalui koordinasi dengan pemerintah kota. Patroli gabungan akan diintensifkan untuk mengawasi aktivitas di sekitar jembatan.

“Dalam waktu singkat kami sudah koordinasi dengan walikota juga, ada teman-teman Satpol PP dan Dishub yang memasang tenda, mereka akan menegur pengendara-pengendara yang berhenti, patroli di sepanjang jembatan. Itu sudah dilakukan di mulai dari kemarin terutama mulai sore hari,” lanjutnya.

BPJN Sultra juga tengah menggodok ide inovatif untuk menyediakan dukungan bagi individu yang mungkin mengalami krisis saat berada di jembatan. Sebuah layanan kontak darurat di lokasi menjadi salah satu pertimbangan.

“Kami ada ide sebenarnya untuk kami pasang hotline disitu, di relling mungkin yang bisa dihubungi jadi pada saat teman-teman datang ke jembatan dan mencoba untuk mengakhiri dia ada sesuatu yang bisa di kontak,” papar Bagus Aditya Wardhan.

Serangkaian upaya ini menunjukkan komitmen BPJN Sultra dalam meningkatkan aspek keamanan dan keselamatan di Jembatan Teluk Kendari, sekaligus sebagai respons atas keprihatinan publik terkait insiden yang kerap terjadi. (redaksi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *