Kendari – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat sebanyak 402 jiwa terdampak bencana banjir di Kali Wanggu, Kelurahan Lepo-Lepo, kota setempat.

Kepala BPBD Kota Kendari Cornelius Padang saat ditemui di Kendari, Minggu, mengatakan bahwa 402 jiwa atau 103 kepala keluarga (KK) tempat tinggalnya terendam air hingga ketinggian mencapai 180 sentimeter.

“103 KK atau 402 jiwa yang terdampak banjir tersebut tersebar di empat RT, Kelurahan Lepo-lepo, yakni RT 14, 12,10 dan 01,” kata Cornelius Padang.

Dia menyebutkan bahwa banjir tersebut disebabkan oleh curah hujan yang cukup tinggi beberapa hari terakhir yang mengguyur hampir di seluruh wilayah Kota Kendari.

Cornelius menjelaskan selain di wilayah Kali Wanggu, ada beberapa wilayah lainnya terdampak bencana banjir dan tanah longsor dan korban banjir terbanyak di wilayah Kali Wanggu.

“Sampai sore ini di Wanggu, pengungsian memang kami buka dan fokuskan di Wanggu, karena korbannya cukup banyak dan airnya menggenangi rumah warga,” ujarnya.

Ia mengungkapkan dalam penanganan banjir tersebut, pihaknya mendirikan tiga posko pengungsian. Tiga tenda yang didirikan itu dari Kementerian Sosial (Kemensos), BPBD Provinsi dan Kota Kendari.

“Mudah-mudahan cuaca ini bisa sedikit mereda, curah hujan tidak tinggi, sehingga warga yang terdampak bisa berangsur kembali ke rumah masing-masing,” ujarnya.

Dia menuturkan selain posko pengungsian, pihaknya juga menyediakan perbekalan makanan siap saji untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari para korban banjir dan tanah longsor tersebut.

“Mudah-mudahan ini bisa membantu masyarakat yang terdampak, setiap hari bisa tersedia makanan bagi mereka, sehingga mereka tidak perlu lagi dipusingkan untuk urusan memasak, nanti teman-teman yang akan melakukan proses masak-memasak di sini,” ucap Cornelius Padang. (redaksi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *