Badan eksekutif mahasiswa Universitas halu ole fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (BEM FISIP UHO) melalui mentri advoksasi dan pergerakan Rahman,menyoroti tambang di pulau kabaena yang tak kunjung di selesaikan oleh pemerintah sulawesi tenggara (Sultra),
Pulau yang kaya sumber daya alam jadi sasaran tambang,seperti di pulau kabaena sulawesi tenggara (Sultra ) aktivitas penambangan nikel menyebabkan pencemaran laut,sedimentasi tinggi ,tambang di pulau kabaena merupakan konflik yang paling serius, masyarakat pulau kabaena menderita adanya aktivitas tambang tersebut sehingga membuat laut tercemar ,hutan ditebang polusi udara hingga perampasan lahan menjadi ancaman nyata hingga saat ini dan penghasilan nelayan terus menurun akibat laut terus tercemar .
Rahman menambahkan, kabaena sebuah pulau yang terkenal indah di sulawesi tenggara (Sultra) kini berubah menjadi zona merah ,tak ada lagi laut biru yang memantulkan cahaya matahari,tak ada lagi terumbu karang yang melindungi ikan,dan tak ada lagi hutan yang menjadi benteng alam,hanya ada kepulan debu tambang,air laut yang keruh dan suara mesin alat berat yang Menggerogoti tanah
Sejak tahun 2011 sampai dengan saat ini masyarakat menolak adanya tambang nikel, aktivitas tambang terus membawa kesengsaraan ,masyarakat lokal pun menggalami deskriminasi dalam lapangan pekerjaan,mereka hanya dijadikan buruh sedangkan para pendatang mendapatkan posisi yang strategis,dan merasa di exploitasi oleh pemerintah yang di janjikan kesejahtraan akan realita adalah kesengsaraan fatal
Masyarakat pulau kabaena menaruh harapan kepada gubernur sulawesi tenggara (Sultra) agar permasalahan tambang segera di selesaikan karena aktivitas tambang sudah merusak ekosistem laut dan pencemaran lingkungan yang begitu intensif dan membuat masyarakat kehilangan mata pencaharian sebagai mayoritas nelayan .
Masyarakat sudah lama merasakan dampak dari aktivitas tambang,sudah seharusnya pemerintah mengambil langkah tegas terkait tambang di pulau kabaena .namur ironisnnya pemerintah tidak berani mengambil tindakan tegas dalam menyelamatkan masyarakata dari aktivitas tambang
Rahman menegaskan pemerintah hadir untuk kepentingan rakyat bukan kepentingan pribadi ,pemerintah yang baik dan cerdas akan mengedepankan kepentingan masyarakat untuk memberi solusi kepada rakyat,tetapi gubernur sulawesi tenggara (Sultra) seakan tidak mengetahui dan menutup mata dengan polemik yang terjadi, lantas masyarakat akan menggadu kepada siapa lagi kalau bukan kepada pemerintah
Bem fisip akan terus berkomitmen akan mengawal isu yang kontradiktif di Sultra , Bem fisip bukan sekedar pengamat tetapi pemeran advokasi,apabila suara kami tidak di dengar, kritik kami di bungkam maka jalanan adalah alternatif yang efektif .tutup Rahman (redaksi).