Kendari – Kabengga.Id ll ( 26/7/ 25) Ketua BEM FH UHO La Ode Muhamad Barton menerangkan bahwa Dalam tradisi kelembagaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai integritas dan tanggung jawab, pengambilan sumpah jabatan bukan sekadar prosesi simbolik. Ia merupakan peristiwa yang sarat makna, mengikat secara moral dan institusional.
Ketika pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo dilantik, kami disumpah atas nama kelembagaan dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai saksi sekaligus pengingat akan tanggung jawab luhur yang kami emban. Sumpah tersebut adalah ikrar untuk menjalankan amanah kepemimpinan secara profesional dengan menjunjung tinggi nilai kejujuran, loyalitas, dan keberpihakan terhadap kemajuan institusi.
“Kami memahami sepenuhnya bahwa tugas sebagai penggerak roda kelembagaan mahasiswa tidaklah ringan. Oleh karena itu, sejak awal kami berkomitmen untuk menjadikan setiap program kerja bukan hanya sebagai bentuk realisasi teknokratis, tetapi juga sebagai wujud dedikasi terhadap keberlangsungan marwah fakultas ini,” ujar La Ode Muhamad Barton selaku Ketua BEM FH UHO.
Salah satu langkah konkret yang kami ambil adalah menghadirkan kegiatan yang menjembatani lintas generasi dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-25 Fakultas Hukum.
Reuni Akbar yang akan digelar pada tanggal 2 Agustus 2025, disertai berbagai kegiatan seperti Justice Run yang telah berlangsung pada 19 Juli 2025 di pelataran MTQ dan dipenuhi oleh ratusan peserta, lomba debat, lomba nyanyi solo, kulineran bersama alumni, lomba fashion show, talk show serta penampilan Iqbal Ramadhan sebagai guest star, merupakan hasil kerja kolektif mahasiswa untuk membangun kembali ikatan emosional dan kelembagaan di antara sivitas akademika dan alumni.
Namun, dengan segala hormat, kami menyampaikan kekecewaan atas tidak hadirnya dukungan dan kepedulian struktural dari pihak fakultas maupun beberapa elemen lainnya terhadap inisiatif besar ini. Seolah kegiatan ini menjadi tanggungan eksklusif dari BEM FH UHO.
“Tetapi ketika menilik dalam konteks organisasi modern, dukungan birokrasi bukanlah bentuk belas kasih, melainkan bagian dari tanggung jawab struktural untuk mendampingi proses kelembagaan secara utuh,” tegas Barton.
Ketika mahasiswa berupaya menjawab tantangan zaman dengan menghadirkan ruang dialog lintas generasi dan program yang strategis, seharusnya institusi merespons dengan cara yang proporsional sebagai bentuk tanggung jawab bersama. Ketiadaan reaksi dari pihak birokrasi dalam menyambut dan mendukung kegiatan ini menimbulkan pertanyaan kritis mengenai komitmen kolektif terhadap sumpah jabatan yang telah diikrarkan.
“Kami tidak berharap dukungan dalam bentuk pujian atau apresiasi semata, tetapi dalam bentuk kehadiran dan keterlibatan nyata sebagai bagian dari tanggung jawab institusional. Karena sumpah yang kami ucapkan bukan hanya untuk diri kami, melainkan untuk nama besar Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo itu sendiri,” lanjutnya.
Kami tidak sedang mengungkapkan keluhan, melainkan harapan. Bahwa ke depan, proses kelembagaan harus berjalan dalam semangat kolaboratif, didasari oleh kesadaran bahwa keberhasilan mahasiswa adalah cerminan keberhasilan institusi.
Kami percaya bahwa fakultas ini memiliki kapasitas besar untuk maju, namun kemajuan tersebut hanya mungkin terjadi jika seluruh elemen di dalamnya saling menopang, saling percaya, dan saling menguatkan, pungkas La Ode Muhamad Barton selaku Ketua BEM FH UHO Periode 2025–2026.(redaksi),