Kendari – Kabengga.id ll Dua jemaah umrah asal Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, hingga kini belum bisa pulang ke tanah air setelah tertahan di Jeddah, Arab Saudi. Mereka terkatung-katung karena diduga menjadi korban wanprestasi biro perjalanan umrah CBest Trip, yang kini telah berganti nama.
Kedua jemaah tersebut, U dan ibunya, E, awalnya berangkat melalui agen travel yang menjanjikan perjalanan ibadah penuh kenyamanan dengan biaya Rp28 juta per orang. Paket itu disebut sudah mencakup seluruh kebutuhan perjalanan dari keberangkatan di Jakarta hingga pemulangan ke tanah air.
Namun janji tinggal janji.
Setelah seluruh rangkaian ibadah umrah rampung, para jemaah justru dibiarkan tanpa kejelasan kapan bisa kembali ke Indonesia.

“Dalam perjanjiannya, Rp28 juta per orang itu sudah semua. Kami hanya tinggal berangkat, ibadah, lalu kembali dengan nyaman. Tetapi setelah umrah selesai, kami belum mendapat kejelasan kapan bisa pulang,” ungkap U saat dihubungi dari Jeddah, Selasa (14/10/2025).
Menurut U, rombongan awalnya dijadwalkan berangkat Jumat (26/9), namun keberangkatan ditunda empat hari hingga Selasa (30/9). Sementara jadwal kepulangan yang seharusnya pada Jumat (10/10) juga tak kunjung terealisasi.
“Karena diundur, keberangkatan kami ditunda selama 4 hari di Jakarta,” ujarnya.
Kini, belasan jemaah, termasuk U dan ibunya, masih bertahan di sebuah penginapan sederhana di Jeddah. Mereka hidup dalam ketidakpastian, menunggu kepastian tiket pulang yang tak kunjung datang dari pihak travel.
Perubahan nama biro perjalanan CBest Trip menjadi nama lain turut mempersulit komunikasi para jemaah dengan pihak penyelenggara. Hingga berita ini diturunkan, pihak travel belum memberikan klarifikasi resmi terkait dugaan penelantaran jemaah tersebut.(redaksi).
