Bombana – Kabengga.id ll Kesabaran petani akhirnya habis. Ratusan petani padi yang tergabung dalam Forum Petani Bersatu mengamuk di Kantor Bupati dan DPRD Bombana, Rabu (25/9/2025). Mereka menuntut satu hal: Kepala Bulog Bombana harus dicopot!
Sebabnya jelas. Bulog Bombana secara sepihak menghentikan serapan gabah petani, padahal belum ada instruksi Presiden maupun Menteri Pertanian. Akibatnya, harga gabah anjlok parah dari Rp6.500/kg (sesuai Inpres No. 6 Tahun 2025) menjadi Rp5.800/kg.

“Ini pengkhianatan terhadap petani! Presiden saja perintahkan harga Rp6.500, tapi Bulog Bombana seenaknya hentikan serapan. Kami rugi besar!” tegas Asdar, salah satu orator aksi, dengan suara bergetar menahan amarah.
Petani menilai keputusan Bulog bukan hanya blunder, tapi juga membuka ruang permainan tengkulak dan mafia gabah. “Kalau begini, petani mau makan apa? Harga jatuh, timbangan pun dipotong sampai lima kilo per karung. Kami benar-benar diperas!” teriak massa.

Massa mendesak DPRD dan Pemda Bombana jangan hanya diam di kursi empuk. “Kalau kalian tak mampu melindungi petani, mundur saja! Jangan jadi pejabat cuma numpang jabatan,” pekik orator yang langsung disambut gemuruh sorakan.
Forum Petani Bersatu menegaskan, jika tuntutan pencopotan Kepala Bulog tak segera dipenuhi, mereka siap turun dengan kekuatan massa lebih besar.
“Jangan salahkan petani kalau besok jalanan lumpuh! Kami akan lawan siapa pun yang mempermainkan nasib petani,” ancam massa sebelum membubarkan diri.(redaksi).
