Langara — Warga Kecamatan Wawonii Selatan menyambut postif upaya kepala sekolah SMP Negeri 1 Wawonii Selatan sehingga bisa mendapat bantuan DAK revitalisasi SMP tahun anggaran 2025 dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Ksmendikdasmen).

Mereka menilai selama gedung sekolah SMP Negeri 1 Wawonii Selatan didirkan baru kali ini dilakukan rehabilitasi dan pembangunan gedung baru.

“Ini terobosan baru pak kepala sekolah kami warga mendukung kepemimpinan pak Mustaman, sebagai kepala sekolah yang telah berjuang ke pusat,” kata salah seorang masayarakat Langara Jaya, Amin kepada Kabengga.

Hal yang sama dikatakan Usman, warga Desa Sawapatani menurutnya kepala sekolah telah berbuat yang terbaik untuk SMP Negeri 1 Wawonii Selatan.

“Beliau telah membuat karya untuk generasi.Wawonii Selatan yang akan dikenang sepanjang masa,” ungkapnya.

Ketua Komite SMP Negeri 1 Wawonii Selatan yang juga Ketua Pembangunan Satuam Pendidikan Sarmin bersyukur dengan adanya bantuan pusat untuk pembangunam baru dan rehabilitasi tiga RKB.

“Masyarakat dan orangtua murid senang adanya bantuan pusat dan salut atas upaya kepala sekolah berjuang ke pusat,” terangnya.

Sarmin menjelaskan pembangunan gedung baru dan rehabilitasi berjalan sesuai petunjuk dari Kemendikbud.

“Alhamdulillah semuanya berjalan dengan baik, setiap hari saya selalu hadir memantau kegiatan pekerjaan sekaligus memastikan jika ada material kurang atau belum tersediah,”terang Sarmin.

Kepala SMP Negeri 1 Wawonii Selatan Mustaman, S.Pd menjelaskan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI telah mengucurkan dana DAK revitalisasi SMP tahun anggaran 2025 sebesar Rp 1,5 miliar lebih ke SMP Negeri 1 Wawonii Selatan.

“Alhamdulillah setelah kami usulkan ke pusat tahun 2024 lalu pusat akhirnya merespon usulan kami, ” jelasnya.

Dikatakan besaran dana yang dikucurkan ke SMP Negeri 1 Konkep di alokasikan untuk pembangunan tiga bangunan baru dan rehabilitasi tiga RKB.

“Untuk pembangunan baru meliputi sanitasi, gedung usaha kesehatan sekolah (UKS) dan bangunan administrasi,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan meski sedang berlangsung rehabilitasi tiga gedung tersebut proses belajar mengajar (PBM) tetap berjalan.

“Kebetulan ada tiga gedung yang prei tiga rombongan belajar (rombel) begitu tiga rombel direhab kami alihkan ke tiga rombel yang tidak dipakai jadi PBM tidak terpegaruh adanya aktifitas rehab,” ungkapnya. (redaksi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *