Kendari – Kabengga. Id ll Gubernur Sulawesi Tenggara, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, secara resmi mengukuhkan Arinta Andi Sumangerukka sebagai Bunda PAUD dan Bunda Literasi Provinsi Sulawesi Tenggara. Prosesi pengukuhan berlangsung khidmat di Aula Merah Putih, Rumah Jabatan Gubernur Sultra, pada Jumat, 25 Juli 2025.

Dalam prosesi tersebut, Gubernur secara langsung memasangkan selempang dan menyematkan pin sebagai simbol resmi pengukuhan kepada Arinta Andi Sumangerukka.

Pada momen yang sama, Bunda PAUD Provinsi Sulawesi Tenggara turut mengukuhkan 17 Bunda PAUD dan Bunda Literasi dari seluruh kabupaten/kota se-Sultra. Prosesi pengukuhan diawali dengan pembacaan Surat Keputusan, pengucapan ikrar, penandatanganan berita acara, dan diakhiri dengan pemasangan selempang kepada masing-masing Bunda PAUD dan Bunda Literasi.

Pengukuhan ini menjadi langkah awal penguatan peran strategis Bunda PAUD dan Bunda Literasi sebagai motor penggerak dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini serta budaya literasi di tingkat daerah, dalam rangka membentuk generasi emas Indonesia.

Acara pengukuhan ini turut dihadiri oleh berbagai pejabat penting, di antaranya istri Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktur PAUD, Ketua DPRD Provinsi Sultra, Forkopimda Sultra, Ketua Pengadilan Tinggi Sultra atau yang mewakili, Danlanal Kendari, Danlanud Haluoleo, para bupati dan wali kota se-Sultra, Ketua PKK Provinsi Sultra sekaligus Bunda PAUD/Bunda Literasi, Ketua DWP Sultra, Ibu Ratna Lada Hugua, serta para pejabat pimpinan Pratama lingkup Pemprov Sultra.

Dalam sambutannya, Gubernur Sulawesi Tenggara menegaskan pentingnya pendidikan anak usia dini sebagai fondasi dalam membentuk sumber daya manusia unggul di masa depan. Ia menyebut bahwa perhatian terhadap usia emas anak-anak, terutama 0–6 tahun, sangat menentukan kualitas generasi mendatang.

“Jika anak-anak tidak mendapatkan asupan gizi dan stimulasi yang baik sejak dini, mereka akan kekurangan kemampuan dasar dan berpotensi mengalami stunting. Bila ini terjadi secara masif, maka kita akan kehilangan generasi unggul di masa depan,” tegas Gubernur.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa saat ini terdapat sekitar 2.285 desa di wilayah Sultra, dan idealnya setiap desa memiliki satu lembaga PAUD. Namun, masih terdapat kekurangan sekitar 300 lembaga PAUD yang harus segera ditangani melalui sinergi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.

Gubernur juga mengingatkan bahwa kualitas SDM tidak bisa dilepaskan dari pendidikan dasar yang kuat.

“Jika suatu saat kita menemukan ASN yang tidak maksimal dalam bekerja, jangan langsung menyalahkan individu tersebut. Bisa jadi, mereka berasal dari lingkungan yang tidak memiliki akses pendidikan yang memadai sejak dini,” ujar Gubernur.

Gubernur menutup sambutannya dengan harapan agar semua pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga masyarakat, dapat bekerja sama untuk memastikan anak-anak Sulawesi Tenggara mendapatkan pendidikan yang layak, berkualitas, dan merata.

Sementara itu, Bunda PAUD dan Bunda Literasi Provinsi Sulawesi Tenggara, Arinta Andi Sumangerukka, dalam sambutannya mengajak seluruh Bunda PAUD dan Bunda Literasi kabupaten/kota untuk bersinergi mengawal proses tumbuh kembang anak usia dini sebagai langkah menuju Indonesia Emas 2045.

Ia menegaskan bahwa peran Bunda PAUD bukan sekadar simbol, melainkan mitra strategis yang memastikan penyediaan layanan PAUD berkualitas, holistik, dan integratif di wilayah masing-masing.

“Kita sebagai Bunda PAUD harus aktif mengawal transisi anak-anak dari PAUD ke pendidikan dasar. Ini adalah tugas mulia yang tidak bisa kita jalankan sendiri, melainkan harus dengan dukungan seluruh stakeholder termasuk Kementerian Pendidikan Dasar dan Menegah,” ujar Arinta.

Ia juga mengajak seluruh Bunda PAUD untuk rutin menyampaikan laporan perkembangan kegiatan kepada Bunda PAUD tingkat provinsi agar data dan informasi mengenai anak usia dini di Sultra dapat terus terpantau dan ditindaklanjuti secara berkelanjutan.

“Kami berharap setiap Bunda PAUD dapat menjadi motor penggerak perubahan dalam menciptakan generasi yang cerdas, sehat, dan berdaya saing tinggi. Dengan semangat gotong royong, mari kita jadikan layanan PAUD sebagai tonggak utama dalam mewujudkan Sulawesi Tenggara yang lebih maju dan Indonesia yang gemilang pada 2045,” pungkasnya.

Sementara itu, Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unit Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Nurul Mazidah, menekankan bahwa peran Bunda PAUD sangat penting dalam menggerakkan seluruh potensi sumber daya di wilayah masing-masing. Meskipun bersifat sukarela, peran ini tetap harus dijalankan dengan penuh cinta dan kasih sayang sebagai bentuk pengabdian yang tulus.

Ia berharap para Bunda PAUD dapat menjadi lokomotif dalam mendorong keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat untuk menyukseskan gerakan PAUD. Nurul Mazidah juga mengimbau agar para Bunda PAUD senantiasa menjalin komunikasi yang aktif dengan seluruh pemangku kepentingan serta memanfaatkan prinsip kolaborasi secara optimal guna meningkatkan kualitas layanan PAUD di daerah masing-masing.(redaksi).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *