Langara – Program pembangunan di Desa Lanowatu, Kecamatan Wawonii Barat, Konawe Kepulauan yang di danai desa mengacu pada musyawarah desa (musdes).

Hal tersebut dikatakan Pj Kepala Desa Lanowatu Muh Jusuf Rahmat, ST kepada Kabengga.id, Jumat (11/7).

“Untuk mewujudkan keinginan masyarakat tentu awalnya melalui musdes. Masyarakat yang mengusulkan, kepala desa hanya mengetok palu dari hasil musdes atau paling terburuknya voting kalau tidak tercapai musyawarah,” jelasnya.

Dikatakan selama dirinya menjabat kades Lanowatau ada beberapa aitem pekerjaan yang telah diadakan antara lain dua titik jalan usaha tani yang direncanakan 850 meter yang tercapai 1 kilo meter 30 meter, kemudian lampu jalan tiga titik dan 1 unit deker.

“Itulah beberapa aitem pekerjaan yang kita bangun sesuai permintaan warga dalam musdes. Sedangkan untuk tahun 2025 masih terkendala cuaca,” jelasnya Jusuf yang juga ASN Dinas Perhubungan Konkep.

Ditanya soal Bumdes, kades menjelaskan kalau tahun 2025 ini kementerian desa akan membangkitkan krmbali bumdes melalui program ketahanan pangan yang 20 persten.

Khusus di desa Lanowatu sejak 2024 sudah dibentuk ulang tinggal yang perlu dikuatkan adalah bagaimana payung hukumnya atau legal standingnya.

Sebab banyak SK pendirian bumdes hanya SK kepala desa sementara untuk memperluas kemitraan bumdes diperlukan payung hukum yang lebih seperti akta notaris yang terdaftar di Kemenkum HAM.

Dijelaskan kalau cuma terkait legal standing mungkin bisa diatasi, hanya memang problemnya ada pada penjabaran katahanan pangan yang multi tafsir. Karena ketahanan pangan yang sering kita jalankan di tahun – tahun sebelumnya itu bisa masuk dipeningkatan sarana dan prasarana menuju lokasi pertanian.

Jalan usaha tani masuk di ketahanan pangan, kemudian pengadaan tower air mengarah ke ketahanan pangan.

“Tapi kalau tahun 2025 ini pengadaan tower masuknya lebih ke ketahanan perubahan iklim,” terangnya.

Untuk di desa Lanowatu program bumdes direncanakan membuat green house yang isinya buah – buahan hidroponik kalau

Karena memang ketahaan pangan tidak saja mencakup apa yang kita konsumsi, tapi apa yang bisa diputar atau tidak hanya sekali makan habis tapi bisa berkelanjutan. (redaksi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *