Kendari – Kabengga.id ll Asisten I Sekretariat Daerah Kota Kendari, Maman Firmansyah, secara resmi membuka kegiatan Dialog Anak Bangsa yang digelar di Universitas Mandala Waluya Kendari, Minggu (26/10/2025). Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari akademisi, tokoh agama, mahasiswa, hingga perwakilan organisasi kepemudaan yang memiliki komitmen kuat terhadap kemajuan daerah.

Mengusung tema “Spirit Sumpah Pemuda: Refleksi Problema Tiga Bangsa Menuju Kendari Maju dan Beradat”, kegiatan ini menjadi ruang refleksi penting bagi generasi muda untuk memahami kembali makna persatuan dan tanggung jawab sosial di era modern. Tema tersebut tak sekadar simbolik, tetapi menjadi panggilan bagi anak muda Kendari untuk berperan aktif dalam membangun masa depan kotanya.

Dalam sambutannya, Maman Firmansyah menyampaikan apresiasi tinggi kepada penyelenggara dan seluruh peserta dialog. Ia menilai kegiatan semacam ini merupakan langkah nyata dalam membangun kesadaran kritis di kalangan pemuda. “Dari ruang-ruang seperti ini, lahir gagasan besar yang bisa mengubah wajah daerah. Pemerintah Kota Kendari selalu membuka diri terhadap ide-ide segar dari generasi muda,” ujarnya.

Ia menegaskan, semangat Sumpah Pemuda harus dimaknai bukan hanya sebagai peringatan sejarah, tetapi juga sebagai energi moral untuk terus bersatu, bekerja keras, dan menjaga keutuhan bangsa. “Kita butuh pemuda yang tidak hanya berpikir kritis, tapi juga memiliki karakter, etika, dan empati terhadap sesama,” tambahnya.

Dosen Universitas Mandala Waluya, Dr. Rahmawati, yang turut hadir dalam kegiatan itu, menilai dialog ini menjadi wadah penting untuk mempertemukan pemikiran lintas disiplin. “Diskusi semacam ini menumbuhkan budaya berpikir reflektif dan kolaboratif. Mahasiswa perlu ruang seperti ini untuk melatih keberanian berpendapat secara konstruktif,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu peserta, Rizky Amrullah, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, mengaku terinspirasi dengan jalannya diskusi. “Saya merasa termotivasi untuk lebih aktif berkontribusi, bukan hanya di kampus, tapi juga di lingkungan masyarakat. Semangat Sumpah Pemuda terasa nyata ketika kita berdialog dengan berbagai perspektif,” katanya.

Kegiatan berlangsung hangat dan interaktif. Sejumlah isu strategis turut dibahas, mulai dari tantangan pendidikan, moralitas digital, hingga pentingnya menjaga harmoni sosial di tengah keberagaman. Peserta saling bertukar pandangan dengan semangat kebersamaan yang mencerminkan nilai-nilai persatuan sebagaimana diwariskan para pendiri bangsa.

Melalui kegiatan Dialog Anak Bangsa ini, generasi muda Kendari diharapkan mampu memperkuat peran sebagai agen perubahan. Dengan semangat Sumpah Pemuda yang terus menyala, mereka diyakini dapat membawa Kota Kendari menuju masa depan yang maju, beradat, dan bermartabat.(redaksi).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *