Kendari – Menarik untuk tidak dilewatkan bahwa hari ini senin, 26 Agustus 2024 diperingati sebagai Hari Lahir Peternakan dan Kesehatan Hewan Indonesia.
Sejak zaman VOC, peternakan dikembangkan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan VOC di Nusantara (Indonesia). Sebagai contoh pengembangan kuda dilakukan untuk keperluan tantara mengankut beban saat melaksanakan perang.
Setelah pemerintahan Belanda mengambil alih kekuasaan di Nusantara dari VOC (tahun 1800), pemerintah Hindia Belanda mulai melakukan langkah untuk mengembangkan peternakan yaitu pada tahun 1806 dengan mendatangkan sapi Benggala yang berasal dari India dalam peruntukan Perkebunan tebu di Indonesia.
Dalam Upaya pemeliharaan Kesehatan hewan dengan peruntukan sapi sebagai sumber tenaga dan susu serta kuda untuk pasukan militer maka pada tahun 1820 didatangkanlah dokter hewan pertama ke Indonesia yaitu Drh. R.A Coppicters.
Seriring berjalannya waktu, pada tanggal 26 Agustus 1836, pemerintah secara resmi melalui sebuah plakat tentang larangan pemotongan sapi betina produktif hingga tanggal inilah dijadikan sebagai Hari Lahirnya Peternakan dan Kesehatan Hewan Indonesia.
Tanggal ini ditetapkan sebagai bentuk penghargaan terhadap peran penting sektor peternakan dalam Pembangunan ekonomi dan ketahanan pangan nasional.
Ketua Komisariat Peternakan Universitas Halu Oleo Kendari, Ghiyasullah Varoq Hamid Al-khayyam yang biasa di sapa Givar mengatakan “sektor ini memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian nasional termasuk penyediaan lapangan pekerjaan, produksi daging, susu, telur serta bahan baku industry lainnya”, ujarnya kepada Kabengga.Id (26/08).
Selanjutnya “Harapan kami, yang pertama segera didirikan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Tenggara dan seluruh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan se Kabupaten Kota. Kedua, agar Provinsi Sulawesi Tenggara dijadikan sebagai sentra peternakan sapi”, harapnya (M)