Kendari – SMA Negeri 5 Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara ( Sultra) terus berinovasi meningkatkan mutu peserta didik.
Kepala SMA Negeri 5 Konsel, Drs. Idris Sahadi mengatakan inovasi yang diterapkan di SMAN 5 Konsel tujuanya untuk meningkatkan mutu peserta didik.
Inovasi yang dimaksud meliputi penerapan kedisiplinan jam masuk dan pulang kepada peserta didik serta kedisiplinan proses belajar mengajar (PBM).
Selain penerapan kedisiplinan yang kami tingkatkan pelayanan maksimal kepada peserta didik juga ditingkatkan.
“Seperti arahan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra untuk mengutamakan kedisipilinan dan pelayanan maksimal kepada peserta didik, apapun bentuknya kalau kurang maksimal pelayanan kepada peserta didik tentu akan berpengaruh pada penerimaan siswa tahun berikutnya,” beber kepala sekolah.
Dikatakan dalam hal kedisiplina peserta didik sudah harus apel pagi jam 6.45 wita lalu jam 7.00 wita masuk keruangan masing – masing untuk mengikuti PBM.
“Tidak boleh ada peserta didik yang keluyuran saat jam pelajaran berlangsung,” kata Idris Sahadi kepada Kabengga.id, Jumat (7/2).
Bukan hanya itu peserta didik yang tidak masuk berturut – turut tiga hari pihak sekolah akan menyurat ke orangtua peserta didik. Kalau setelah diberikan surat orangtua tidak datang ke sekolah maka kepala sekolah akan mengutus guru BK dan Kesiswaan ke rumah orangtua untuk mengetahui masaalahnya.
Menurut Idris tidak ada kualitas tanpa kedisiplinan. “Untuk sukses harus disiplin, disiplin adalah kunci,” ungkapnya.
Selain penerapan kedisiplinan baik kepada siswa maupun ke guru maka faktor lain yang membuat SMAN 5 Konsel terus meningkatkan mutu peserta didik adalah sarana dan prasarana sekolah yang semakin memadai.
“Kami berterimakasih kepada pemerintah provinsi yang telah membantu SMAN 5 Konsel ini dalam hal RKB dan laboratorium tentu ini mendorng peserta didik termotivasi mengikuti proses belajar mengajar (PBM),” ujarnya.
Menyinggung proses PBM di bulan ramadan, kepala sekolah menambahkan selama bulan ramadan pelaksanaan PBM tetap berlangsung sebagaimana mestinya hanya ada perubahan sedikit sebagaimana petunjuk teknis dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
“Misalnya jam pulang di ramadan yakni jam 12.00 wita, serta adanya arahan kementerian agar dibarengi dengan kegiatan keagamaan,” terangnya.
Saat ini, SMAN 5 Konsel memiliki 18 rombongan belajar (rombel) dengan peserta 217 orang.
SMAN 5 Konsel diabpit dua SMK yakni SMK Negeri 6 Konsel dan SMK NegerI 8 Konsel.
“Jarak antara SMKN 8 Konsel dengan SMAN 5 Konsel kurang lebih hanya 1 km, sehingga setiap tahunya paling banyak siswa sekitar 200 – san,” ungkap Idris.
Beberapa orangtua siswa yang ditemui terkait penerapan kedisiplinan di SMAN 5 Konsel mengaku mendukung kebijakan tersebut.
“Saya kira kebijakan sekolah bagus agar siswa terbiasa disiplin, saya sebagai orangtua siswa mendukung,” papar Sulwan orangtua peserta.
Hal yang sama dikatakan Abdul, dirinya mendukung kebijakan sekolah dalam penerapkan disiplin yang ketat.
“Baguslah kalau disiplin artinya kami sebagai orangtua tenang kalau anak kami betul betul pergi ke sekolah belajar,” tandasnya. (redaksi), editor nial