Salah satu cara yang dilakukan Pemkab Konut, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konut adalah menyiapkan pincara gratis bagi masyarakat dan pengendara yang akan melintas. Hanya saja, operasional pincara gratis itu ternyata menjadi polemik bagi sebagian warga di sana.

Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Utara(Konut) terus mencarikan solusi terbaik bagi pengendara yang melintas di lokasi banjir di Desa Samandete, kecamatan Oheo, Konut dimudahkan dan tidak kesulitan.

Kepala BPBD Konut, Muh. Aidin, mengatakan banjir yang terjadi di lokasi itu menjadi musibah bagi masyarakat. Tetapi, ada sebagian masyarakat yang meraup keuntungan di balik peristiwa tersebut. Mereka adalah masyarakat yang menyediakan jasa penyeberangan pincara.

Kata Aidin, pincara gratis yang disiapkan oleh pemerintah setempat pernah mendapat penolakan dari sekelompok warga tertentu. Alasannya, kehadiran pincara gratis milik pemerintah justru menghalangi sumber rezeki para penyedia jasa pincara.

“Ceritanya ada penolakan dari masyarakat, sebelumnya. Masyarakat itu merasa aktivitasnya terganggu karena selama ini mereka menganggap ini ajang tahunan. Setiap datang banjir, mereka meraup keuntungan dari kegiatan penyeberangan itu,” ujar Aidin, Kamis (3/4/2025).

Agar aktivitas tetap berjalan meskipun mendapat penolakan warga, lanjut Aidin, Pemkab Konut tetap mengoperasikan pincara gratis tersebut. Tetapi, pincara milik para penyedia jasa atau berbayar, tetap beroperasi juga.

“Kami di pemda tidak mau tau, minimal kita mencarikan solusi, utamanya yang berdampak pada inflasi dan kenaikan harga,” bebernya.

Aidin menerangkan pincara gratis milik Pemkab Konut diperuntukkan bagi kendaraan dinas, mobil ambulance, kendaraan pemasok logistik, dan sebagiannya bagi masyarakat yang ingin menyeberang juga. Semuanya diklaim beroperasi 24 jam jika banjir belum surut. (Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *