Kendari – Petani padi sawah di Desa Tembe, Kecamatan Rarowatu Utara, Kabupaten Bombana, Sultra membutuhkan adanya embung air yang berfungsi menampung air dari mata air Matantembe.
Untuk tetap bertahan dari ancaman kekurangan pasokan air, petani hanya mengadalkan tadah hujan. Akibatnya, petani kesulitan meningkatkan produksi padi mereka setiap panen.
Kades Tembe, Narsin, S Sos mengatakan dirinya telah melakukan berbagai upaya guna membangun embung air hanya saja sampai hari ini embung belum berhasil dibuat.
“Sebenarnya pihaknya sudah pernah menyusun program membangun embung melalui dana desa, tapi ketika akan dibangun tahun 2020 dan tahun 2021 batal dilaksanakan karena kasus covid,” kata Kades Tembe, Narsin,S.Sos kepada Kabengga.Id, Selasa (20/8).
Kemudian dirinya mengajukan usulan ke Pj Bupati Bombana, tapi belum dilakukan pembangunan Pj bupatinya diganti.
Dijelaskan, menurut hasil perencanaan pembuatan embung mencapai Rp. 300 juta dengan ukaran diameter 8 x 20 meter.

Foto. Kondisi Sawah Desa Tembe (K.Id74)
Nantinya, jika embung dibangun bisa mengairi sawah petani sampai 100 hektar dari total luas sawah petani Tembe yang mencapai 300 hektar.
Dijelaskan, kalau kondisi sekarang yang kemarau air sungai yang diandalkan petani airnya tidak sampai ke sawah petani karena kering.
Sesuai rencana, lanjut kades embung akan dibangun di dekat mata air Matantembe sekitar satu kilometer dari sawah petani.
“Mata air Matantembe ini sumber airnya stabil dan tidak pernah kering meski kemarau 5 sampai 7 bulan,” terang kades.
Jumlah penduduk Desa Tembe berjumlah 150 KK, dari jumlah tersebut 70 persen sebagai petani sisanya sebagai pedagang dan pertambangan.
Kades berharap bupati terpilih bisa membantu petani Tembe dalam hal pembangunan embung. (LMS)