Kendari – Untuk mempermantap komitmen mewujudkan lingkungan yang aman, ramah, dan berpihak kepada anak-anak, Pemkot Kendari melalui keterlibatan aktif berbagai pemangku kepentingan dalam Verifikasi Lapangan Hybrid (VLH) Evaluasi Kota Layak Anak (KLA) Tahun 2025 yang digelar secara dari ruang Command Center Balai Kota Kendari, Selasa (10/6)
Tak hanya menjadi agenda seremonial pemerintah, kegiatan ini menampilkan kolaborasi nyata antara pemerintah daerah, lembaga vertikal, organisasi masyarakat, dunia usaha, hingga partisipasi aktif Forum Anak. Keterlibatan lintas sektor ini menjadi fondasi penting dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip Kota Layak Anak secara berkelanjutan.
Asisten II Setda Kota Kendari, Dr.Ir. Nismawati, M.Si, menjelaskan bahwa pembangunan Kota Kendari selalu berorientasi pada kebutuhan dan perlindungan anak.
“Kota Layak Anak bukan sekedar label, tapi komitmen bersama yang melibatkan seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari tingkat pusat. Deputi Pemenuhan Hak Anak Kementerian PPPA, Didik Agus, meminta sinergi semua pihak dalam evaluasi ini.
“Evaluasi KLA bukan hanya menilai angka, tapi menakar sejauh mana kolaborasi bisa menghadirkan kebijakan yang berpihak pada anak,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Bappeda Provinsi Sultra, Wa Ode Muslihatun, mengungkapkan capaian lucu, yaitu seluruh kecamatan di Kota Kendari kini telah menyandang status Kecamatan Laak Anak, ditambah dengan lebih dari 60 ruang publik ramah anak yang telah tersedia.
Selain regulasi dan gugus tugas yang aktif, Pemkot Kendari juga menghadirkan inovasi berbasis komunitas seperti Program Radius Anak dan Teman Macan, sebagai strategi lokal untuk memperkuat perlindungan dan edukasi anak di tingkat akar rumput. (redaksi)