Kendari ll Kabengga. id (30 Agustus 2025) – Sejumlah organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Kota Kendari — meliputi IMM, GMNI, PMII, GMKI, KAMMI, LMND,KMHDI,HMI dan PMKRI — menyatakan siap menggelar aksi besar menyoroti kebijakan nasional dan situasi penegakan hukum di Indonesia.
Aksi prakondisi dijadwalkan berlangsung Sabtu (30/8/2025) sore sekitar pukul 17.30 Wita di perempatan Pasar Baru Kendari. Uniknya, para ketua lembaga langsung turun tangan sebagai koordinator lapangan untuk memastikan gerakan berlangsung terarah.
Dalam rilis resminya, Cipayung Plus menegaskan tiga tuntutan utama:
- Menolak rencana kenaikan tunjangan gaji DPR RI, dan mendesak DPRD Sultra segera mengeluarkan rekomendasi penolakan.
- Mendesak Presiden dan DPR RI mencopot Kapolri Listyo Sigit Prabowo, sebagai bentuk kekecewaan atas kasus kekerasan yang dianggap tidak ditangani dengan adil.
- Menuntut pertanggungjawaban penuh Polri atas meninggalnya Affan Kurniawan dan korban represif lainnya, serta mendesak agar para pelaku segera dicopot tidak dengan hormat (PTDH).
Gerakan mahasiswa ini juga menegaskan pola aksi yang terstruktur. Setiap organisasi bertanggung jawab penuh terhadap massa dan peralatan aksi, sementara evaluasi dilakukan langsung di lapangan.
Aksi puncak dijadwalkan Senin (1/9/2025) dengan titik kumpul di Sekretariat GMKI. Massa kemudian bergerak menuju lampu merah MTQ, DPRD Sultra, hingga Polda Sultra mulai pukul 08.00 Wita. Struktur tim aksi melibatkan jenderal lapangan dari para ketua lembaga, moderator sekjen, tim negosiasi, publikasi, cipkon, hingga tim swiper.
“Kami tidak akan tinggal diam terhadap kebijakan yang merugikan rakyat dan tindakan represif aparat yang merampas hak demokrasi mahasiswa,” tegas pernyataan Cipayung Plus.
Aksi ini diperkirakan akan melibatkan ratusan mahasiswa dari berbagai organisasi. Semangat memperjuangkan keadilan sosial dan keberpihakan kepada rakyat ditegaskan sebagai komitmen kolektif mahasiswa sebagai agen perubahan.