Kendari -Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Haluoleo (FH UHO), La Ode Muhamad Barton, dengan tegas mengecam maraknya peredaran narkoba di Kabupaten Muna yang semakin tidak terkendali. Ia menilai lemahnya pengawasan dan dugaan keterlibatan oknum tertentu menjadi faktor utama semakin merajalelanya peredaran barang haram tersebut, yang berpotensi menghancurkan masa depan generasi muda di daerah tersebut.
“Peredaran narkoba di Muna bukan lagi sekadar isu kecil, tetapi sudah menjadi ancaman serius bagi generasi muda. Banyak anak muda yang seharusnya memiliki masa depan cerah malah terjerumus dalam lingkaran setan ini. Dan ironisnya, peredaran narkoba ini justru seolah-olah ‘dilindungi’ oleh jaringan yang ada di dalam lapas dan lemahnya tindakan dari BNN,” tegas Barton.
Ia menduga bahwa banyak kasus peredaran narkoba di Muna yang dikendalikan dari dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Menurutnya, bukannya memberantas peredaran narkoba, justru ada indikasi kuat bahwa beberapa oknum di dalam Lapas bermain mata dengan bandar untuk tetap menjalankan bisnis haram ini.
“Jangan pura-pura buta! Fakta di lapangan menunjukkan bahwa banyak kasus narkoba yang dikendalikan dari dalam lapas. Ada apa ini? Bagaimana mungkin para napi bisa terus menjalankan bisnis haramnya dari balik jeruji? Ini jelas ada kelalaian, atau lebih buruk lagi, ada pembiaran!” kritiknya dengan tajam.
Tak hanya itu, Barton juga menyoroti lemahnya peran Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam memberantas peredaran narkoba di wilayah Muna. Ia menilai BNN masih jauh dari kata efektif dalam menjalankan tugasnya dan bahkan terkesan hanya bekerja seremonial tanpa tindakan nyata yang signifikan.
“BNN seharusnya menjadi benteng terakhir dalam perang melawan narkoba, tetapi yang kita lihat justru sebaliknya. Penangkapan bandar besar masih minim justru yang ditangkap malah pemakai-pemakai kecil rehabilitasi hanya berjalan setengah hati, dan program pencegahan yang dilakukan terkesan hanya formalitas belaka. Jika ini terus dibiarkan, generasi muda Muna akan hancur!” ujarnya geram.
Barton mendesak agar pemerintah dan aparat penegak hukum bertindak serius dalam menangani masalah ini.Ia menilai aparat penegak hukum terlalu reaktif setelah ada kasus besar mencuat, tetapi tidak memiliki sistem pengawasan yang kuat untuk mencegah peredaran narkoba sejak dini.
“Polisi jangan hanya berani pada pengguna kecil, sementara bandar besar bebas berkeliaran. Jangan-jangan ada oknum yang ikut melindungi jaringan ini? Jika aparat benar-benar bekerja profesional, mengapa peredaran narkoba di Muna terus meningkat?” tanya Barton
Seharusnya kepolisian tidak boleh pandang bulu dan harus bertindak proaktif terhadap pencegahan peredaran narkoba untuk melindungi generasi muda bangsa ini rusak akibat barang haram itu. Tak peduli siapa yang terlibat apakah itu bandar besar,oknum aparat,bahkan pejabat harus ditindak tegas.jangan ada kompromi!!!
Sebagai putra daerah asal Muna Barton juga tidak akan tinggal diam melihat generasi di muna dirusak oleh narkoba. sebagai langkah konkret BEM FAKULTAS HUKUM UHO akan segera melakukan langkah-langkah pencegahan yaitu dengan melakukan edukasi,pendekatan sosial, penyuluhan hukum,program rehabilitasi bagi para pengguna narkoba serta kampanye anti narkoba dengan kolaboratif bersama kepolisian maupun instansi terkait agar terkesan bukan hanya sekedar formalitas belaka jika tidak ada pengawasan dari mahasiswa
“Jangan takut! Kita harus bersama-sama melawan narkoba, demi menyelamatkan masa depan daerah kita!” tutupnya (redaksi