Ketgam: Antrian Panjang di Kawasan Desa Sambandete Konut

Kendari – Arus balik lebaran 2025 dari Sulawesi Tenggara (Sultra) menuju Sulawesi Tengah (Sulteng) maupun sebaliknya terhambat di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Konawe Utara akibat banjir.

Antrean panjang kendaraan roda dua dan roda empat di lokasi banjir di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Konut, Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (6/4).

Salah seorang pemudik Sawal, menjelaskan dirinya melakukan perjalanan dari Kota Kendari, melewati Konut, menuju Kabupaten Morowali, Sulteng.

Sesampainya di Desa Sambandete, atau lokasi terisolasi banjir, ia terpaksa mengikuti antrean panjang bersama ratusan kendaraan lain.

“Saya mengantre tadi, karena banyak yang lewat. Bertepatan dengan arus balik Lebaran, makanya ramai,” ujarnya.

Kata Sawal, antrean kendaraan di Desa Sambandete padat di dua sisi penyeberangan, baik dari arah Konut menuju Morowali, maupun sebaliknya. Jenis kendaraan yang mengantre pun bervariasi, ada roda dua, roda empat, termasuk alat berat lainnya.

“Ratusan meter juga macetnya. Berjam-jam itu mengantre orang lewat karena ramai dan panjang antrean,” bebernya.

Terkait tarif, lanjut Sawal, ada kenaikan harga untuk kendaraan roda dua. Dari Rp100 ribu, naik Rp50 ribu. Sehingga total sepeda motor yang menggunakan jasa penyeberangan pincara mencapai Rp150 ribu.

“Waktu mudik Lebaran, saya bawa motor, masih bayar Rp100 ribu. Sekarang tembus Rp150 ribu,” ucapnya.

Sementara roda empat dan alat berat lainnya, tarifnya masih bervariasi dari angka Rp500 ribu hingga Rp800 ribu. Semuanya tergantung dari muatan barang yang mereka bawa.

Saat ini Desa Sambandete masih dikepung banjir. Bahkan, banjir sudah terjadi sekitar dua minggu lebih. (redaksi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *