Kendari – Sebanyak 1.300 personel kepolisian dikerahkan mengawal demonstrasi mahasiswa dalam aksi damai peringatan September Berdarah (Sedarah) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Aksi tersebut untuk mengenang lima tahun gugurnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) saat demo penolakan RUU KUHP 26 September 2019 di Kota Kendari.
Dalam pengamanan demo tersebut aparat kepolisian melibatkan gabungan dengan Kepolisian Daerah (Polda) Sultra serta Satuan Brimob Sultra.
Kabag ops Polres Kendari AKP Picha Armedi mengatakan jumlah personil kepolisian berjumlah 1.300 personel, di DPRD Sultra, Kamis (26/9).
Ke-1.300 personel disebar di berbagai titik yang berpotensi menjadi titik demonstrasi serta tempat yang akan dilalui para demonstran, antara lain Polda Sultra, DPRD Sultra, Kantor Wilayah Kemenkumham Sultra, dan persimpangan jalan.

Armedi berharap demonstrasi kepada mahasiswa yang dilakukan oleh mahasiswa berjalan damai.
Mahasiswa juga meminta kepada DPRD Sultra untuk mengusulkan pembangunan patung Randi dan Yusuf sebagai pahlawan demokrasi di Kota Kendari.
Peserta Demonstrasi berlangsung kondusif dan diterima langsung oleh Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh. (LMS)