Kendari – Warga yang menempati perumahan Margahayu akan melaporkan pengembang Margahayu ke Bank BTN, juga ke Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Sultra dan ke Kementerian PUPR.
Selain itu, warga juga akan melaporkan pengembang Margahayu ke pemerintah kota dan ke DPRD Kota Kendari.
Kesimpulan tersebut disepakati setelah warga penghuni perumahan Margahayu melakukan pertemuan, Selasa (4/9).
Dalam pertemuan tersebut disimpulkan kalau Margahayu tidak punya niat membangun masjid.
Warga terpaksa mengambil sikap setelah Margahayu hanya memberikan janji-janji terkait pembangunan masjid dan tempat sampah.
Warga menuding Margahayu telah ingkar janji, karena pada saat akad ditandatangani pihak pengembang berjanji akan menyiapkan fasilitas umum seperti masjid, Tempat Pembuangan Sampah (TPS), dan drainase yang memadai.
Arif salah seorang warga perumahan Margahayu mengaku kalau dirinya dan warga lain tidak bisa shalat berjamaah lantaran tidak adanya masjid.

“Kami menggelar pertemuan sesama warga perumahan Margahayu membahas hak kami yang tidak disiapkan Margahayu seperti masjid dan TPS,” jelas Arif kepada Kabengga.id.
Dikatakan sejak awal sampai sekarang masyarakat terus menagih masjid tapi Margahayu tidak merealisasikannya.
Hal yang sama dikatakan Salmin, menurutnya pertemuan dilakukan untuk membahas belum adanya masjid.
“Masjid itu sifatnya urgent, sudah 1,5 tahun saya tinggal diperumahan ini tidak ada masjid,” tandasnya.
Ditempat terpisah Ketua BEM Hukum UHO, Bissabir mendesak Walikota dan DPRD agar turun ke perumahan Margahayu melihat langsung.
Ia juga meminta pihak BTN agar tidak mengabulkan permohonan dana pengembang jika mengabaikan fasilitas sosial.
Khusus masyarakat calon konsumen agar memilih perumahan yang memperhatikan hak-hak konsumen serta ketersediaan fasilitas sosial.
Pimpinan proyek Margahayu, Iwan menampik kalau pihaknya tidak menyediakan tempat sampah.
Iwan mengaku kalau pihaknya bekerjasama dengan pihak kelurahan dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Kendari dalam hal penyediaan bak sampah kontainer, hanya saja warga membuang sampah diluar bak sampah.
“Bagaimana tidak berserakan sampah kadang-kadang dibuang sambil mengendarai kendaraan atau membuang sampah dari atas motor atau mobil,” ungkapnya.
Sedangkan pembangunan masjid, lanjut Iwan sampai hari masih terkendala lahan yang bermasalah. Untuk drainase sudah dibuatkan sebaik mungkin. (LMS)